Fhoto bersama Forum Anak Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis |
BENGKALIS –Beritabatam.com– Sebagai pelopor dan pelapor (2p) dalam percepatan penurunan angka stunting, Forum Anak Kecamatan Bathin Solapan (FANBAS) menggelar Webinar yang dilaksanakan di kediaman salah satu anggotanya, Nashira, Jl. Tegal Sari, Duri, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Kamis, 03 September 2020.
Dikatakan Pembina FANBAS Nadia Utami, tujuan dilaksanakannya webinar ini adalah untuk meningkatkan pemahaman keluarga atas hak kesehatan dan kesejahteraan melalui advokasi dan sosialisasi terkait gizi seimbang, hambatan garam lemak dan ASI eksklusif serta menguatkan peran keluarga sebagai pelopor dan pelapor agar dapat menjadi agen perubahan atau champion bagi diri sendiri dan lingkungan terhadap peningkatan kualitas kesehatan dalam upaya penurunan stunting.
“Materi yang dibahas yakni tentang peran forum anak sebagai pelopor dan pelapor (2p) dalam percepatan penurunan stunting melalui gizi seimbang,” terangnya.
Adapun yang menjadi narasumber adalah Dr.dr.Tan Shot Yen, M.Hum dan Firdausi Nuzula.
Dalam pembahasannya, salah satu narasumber, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Balita yang tidak diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sejak lahir memiliki risiko stunting sebesar 4,8 kali dibanding balita yang sejak lahir diberikan ASI eksklusif.
Selanjutnya, ia menjelaskan, stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, kondisi lingkungan baik itu polusi udara dan air yang tidak bersih juga bisa memicu terjadinya stunting.
Salah satu upaya pencegahan stunting adalah pemenuhan gizi anak sejak lahir, yakni :
1. Pemberian ASI eksklusif.
2. Pemberian asupan makanan sehat penuh gizi dan sesuai kebutuhan usia.
3. Pembatasan konsumsi gula garam dan lemak gula garam dan lemak, ini sangat penting dijaga karena jika salah memberi tidak sesuai dengan aturan yang ada, bisa menyebabkan hal-hal yang membahayakan anak seperti, menimbulkan obesitas dan penyakit lainnya.
Selain itu, keluarga merupakan kelompok yang penting dan mempunyai pengaruh utama dalam pencegahan stunting.
Selanjutnya, salah satu perwakilan FANBAS Nashira mengatakan, diharapkan, setiap keluarga dan anak memiliki kemampuan dan dorongan yang kuat untuk menjadi agen perubahan atau champion bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
“Diharapkan, melalui champion, keluarga dan anak sebagai pelopor dan pelapor, memiliki pengetahuan akan isu terkait stunting,” tuturnya.
Untuk itu, kita menggunakan wadah forum anak dan puspaga untuk mengetahui dan mencatat champion champion yang ada, pungkasnya. (Een)