BERITABATAM.COM, Jakarta – Barangkali sering terjadi pada diri kita. Saat mengemudi dan mengalami beberapa peristiwa yang terkadang tidak terlalu besar, menyulut amarah kita.
Jadinya, berkendara menjadi tidak menyenangkan, apalagi jika sedang perjalanan bersama keluarga, tujuannya tamasya, malah menjadi kegiatan menegangkan. Atau malah menyeramkan.
Berkendara yang aman dan jauh dari emosi perlu pemahaman untuk mencegahnya.
Banyak cara untuk meminimalisir emosi atau mudah marah saat berkendara dengan 5 jurus jitu.
Satu kondisi fisik yang prima, kedua manajemen waktu.
Lalu, ketiga kondisi kendaraan yang baik, keempat rilek dan memahami situasi jalanan yang akan ditempuh.
Dan kelima mengambil sikap yang tepat dan taat aturan jika terjadi sesuatu dijalanan.
Kondisi fisik yang baik dan prima akan mempengaruhi pola berkendara kita.
Maka disarankan jika kondisi fisik sedang tidak baik, kurang tidur, ataupun sakit, maka janganlah menyetir.
Lebih baik menumpang kendaraan atau menggunakan transportasi publik. Fisik yang lelah akan mudah tersulut emosi sekecil apapun sumber masalahnya.
Kemudian, soal manajemen waktu adalah sangat penting. Perjalanan yang terburu-buru, akan menimbulkan kepanikan, mudah terpancing emosi atau memicu perubahan sikap yang tiba-tiba.
Hal kecil saja, misalnya kendaraan dibelakang hendak menyalip, bisa membuat kita tersulut emosi lalu mengambil sikap yang tidak perlu.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengatur waktu keberangkatan.
Mengatur waktu keberangkatan ini membutuhkan akurasi perhitungan menuju lokasi.
Mulai dari jarak tempuh, kendaraan digunakan, banyaknya penumpang dan siapa saja yang dibawa, rute yang ditempuh, dan terutama waktu keberangkatan.
Waktu keberangkatan yang dipilih akan berpengaruh terhadap emosi kita.
Carilah waktu dan rute yang tepat, menghindari kemacatan atau potensi keterlambatan lain.
KOndisi fisik kendaraan juga menjadi bagian penting.
Jangan pula kita berkendara, tapi seketika ada bagian kendaraan yang tidak berfungsi. Apalagi jika fungsinya vital. Seperti lampu utama yang bisa saja sebelah mati.
Atau yang kecil, lupa mengisi cairan pembersih kaca yang diperlukan saat hujan turun. Hal seperti ini sangat bisa memicu emosi kita.
Rilek bisa dengan mendengarkan musik atau mengobrol ringan dengan teman disebelah. Maka disarankan berkendara untuk tidak sendiri.
Karena dengan mengobrol ringan bisa merilekkan badan dan fokus dalam berkendara.
Lalu terakhir dengan taat aturan, baik terhadap semua rambu-rambu ataupun jika terjadi insiden.
Jangan mengambil sikap yang salah, misalnya dengan menghakimi sendiri atau berkelahi dijalanan jika terjadi insiden.
Segera lapor ke aparat penegak hukum jika terjadi kecelakaan atau melihat potensi kejahatan di jalanan. (redaksi)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Ubah Kebiasaan Marah-marah Berkendara dengan 5 Jurus Jitu