
![]() |
||
Foera Menunjukkan Bagian Ulu Hatinya Yang Sakit |
Beritabatam.com – Batam | Awalnya Foera ( 32 th ) hanya sekedar melepas suntuk pada Kamis 28 Feb 2019 kemarin sembari untung untungan bisa dapat rezeki mengadu nasib di gelanggang permainan Dunia Fantasi 2, Nagoya Hill Batam. Namun bukan rezeki ternyata yang didapat, tapi seluruh duitnya malah amblas ditelan mesin. selain itu, Foera juga mendapat bonus dihajar sampai babak belur oleh security managemen Dunia Fantasi 2 Nagoya Hill.
Ceritanya, menurut Foera ketika dikonfirmasi beritabatam.com berawal dari wasit yang pendengarannya mungkin kurang. Foera meminta agar tidak memasukkan lagi koin ke mesin, tetapi sang wasit ternyata justru malah memasukkan koin dengan nilai 5000 kredit atau setara dengan uang Rp 50.000 ( Lima Puluh Ribu ). Karena sudah keburu memasukkan koin, Foera yang sudah kehabisan duit meminta agar si wasit bersabar. ” Saya bilang sama wasit waktu itu tunggu sebentar, saya mau telpon teman saya supaya datang antar duit ke Dunia Fantasi Nagoya Hill. Kalau tidak percaya, pegang saja HP saya. Saya tidak akan lari ! ” begitu Foera mengulang ucapannya kepada wasit ketika dikonfirmasi oleh awak media ini.
Kesabaran wasit mungkin memang tipis. tanpa mau tahu wasit memaksa Foera yang sudah tak ada uang untuk membayar. Karena Foera tak kunjung memberi uang, wasit tipis kesabaran ini kemudian melaporkan kepada management Dunia Fantasi. Foera pun menurut keterangannya digelandang ke ruangan management dan disuruh menunggu diruangan tersebut.
Beberapa saat menunggu, security kemudian datang ke ruangan management. ” Tidak pakai tanya tanya, saya langsung dipukul dan dihajar. Bahkan setelah teman saya datang dan memberi uang security tersebut masih terlihat marah dan berusaha mengejar saya bersama teman-temannya. ” demikian Foera menceritakan kejadian nahasnya.
Hasilnya, berdasarkan keterangan Foera kepada Polsek Lubuk Baja Foera memang mengalami sakit di bagian ulu hati dan bibir bawah. Siapapun, termasuk Foera jelas tak terima dipukuli sedemikian rupa. Foera kemudian langsung melaporkan kejadian tersebut dan diterima di Polsek Lubuk Baja dengan Surat Tanda Terima Laporan Nomor STPL /162/II/2019/KEPRI/BRLG/LBJ tertanggal 28 Februari 2019. Hanya beberapa jam setelah kejadian pemukulan.
Anehnya, ketika didatangi dan dikonfirmasi ke Dunia Fantasi 2 seorang security mengaku bernama Jeni justru kaget dan merasa tidak tahu sama sekali mengenai kejadian tersebut. Ketika ditanyakan apakah bisa berjumpa dengan penanggung jawab yang kabarnya bernama Joni , security Jeni hanya mengatakan bahwa Joni sedang keluar dan menyuruh kru Beritabatam.com menunggu.
Upaya konfirmasi juga dilakukan dengan mengirim pesan singkat kepada AG, manajemen Bilyard Centre. Menurut informasi yang dihimpun media ini, Dunia Fantasi 2 berada satu atap dengan manajen Bilyard Centre. Namun alih alih mendapat jawaban, sms tak dijawab. WA yang dikirim sebagai konfirmasi pengganti SMS pun langsung diblokir oleh AG.
Tindakan yang dilakukan Security Management Dunia Fantasi termasuk kepada kategori tindak pidana penganiayaan. Karena itu, jika ancaman pidana penjara bagi pelaku penganiayaan yang mengakibatkan luka memar, sesuai Pasal 351 Ayat 1 KUHP, adalah pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan. ( 007 )