
![]() |
Kebakaran di PT. MOS |
KARIMUN | Rabu (24/04/2019 ) adalah hari nahas bagi Rahim dan Imam. Keduanya adalah pekerja galangan di Perusahaan Galangan Kapal PT. Multi Ocean Shipyard (MOS ) Tanjung Balai Karimun. Akibat terjadi ledakan menyusul kebakaran di PT tersebut, kedua pekerja malang tersebut mengalami luka bakar yang sangat serius.
Informasi yang dihimpun biro Karimun beritabatam.com menyebutkan bahwa sesaat sebelum terjadi ledakan dan kebakaran yang waktunya hampir bersamaan, bau gas yang menyengit sudah tercium. Salah seorang karyawan berinisial RK bahkan sempat mengingatkan kepada para pekerja galangan tentang adanya bau gas tersebut dan mewanti wanti bisa terjadi kebakaran dan ledakan jika tidak segera ditangani.
Ternyata hitungan menit, ucapan RK bak ramalan ampuh. ledakan dan kebakaran terjadi di PT. MOS tepatnya di area ploting dock tempat pekerjaan perbaikan kapal ( repair ) dengan nama Suci sedang berlangsung.
Proses penanganan keadaan darurat di PT. MOS tampaknya kurang memadai. Meskipun sudah ada korban terbakar parah, penanganannya terkesan lamban karena menunggu ambulance yang datangnya juga lamban ke lokasi kejadian. Harusnya sesuai peraturan, perusahaan sekelas galangan kapal wajib memiliki First AID klinik yang sesuai dengan standar K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) dengan dokter yang memiliki sertifikasi Hiperkes dan K3.
Hal ini sesuai dengan standar managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( OHSAS 18001 : 2007 dan SMK3 PP 50 Tahun 2012.
Upaya konfirmasi kepada pihak terkait dilakukan kepada AKP Hadi Sucipto selaku Kapolsek Meral melalui layanan Whatsapp. Namun sampai berita ini diturunkan balasan dari Kapolsek Meral masih belum diterima oleh redaksi. ( Dian )