
TANJUNG PINANG | Sekretaris DPRD Kepri Hamidi Arsjad meminta maaf atas peristiwa yang membuat tokoh sentral pembentukan Provinsi Kepri, Huzrin Hood, merasa dilecehkan.
Peristiwa itu berawal saat prosesi pelantikan anggota terpilih DPRD Kepri akan segera dimulai. Huzrin Hood yang telah duduk di kursi VIP, tiba-tiba disuruh pindah oleh panitia ke kursi tribun D. Huzrin merasa panitia telah melecehkannya.
Hamidi menuturkan, selaku penanggung jawab acara ia lalai atas kejadian itu. Dia mengaku tidak bermaksud melecehkan Huzrin Hood. Apalagi selama ini dia sangat menghormati figur Huzrin Hood yang dianggapnya sebagai salah satu tokoh di Kepri.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pelaksanaan acara ada sikap dan tindakan yang tidak berkenan. Ini kesalahan dan kelalaian kami sehingga sempat viral beberapa waktu lalu,” ujarnya, Jumat (13/9).
Diuraikannya, saat pelaksanaan paripurna pihaknya mengundang tamu dari berbagai kalangan. Oleh karena banyak para undangan yang hadir, sehingga panitia melakukan kesalahan dalam menempatkan tamu. “Ada hampir seribu orang undangannya,” kata Hamidi.
Ia menyatakan kelalaian ini akan menjadi catatan, sehingga diperbaiki untuk masa yang akan datang. “Ini akan menjadi koreksi ke depan dalam melaksanakan paripurna lainnya,” tutur Hamidi.
Hamidi melanjutkan, dia telah mengingatkan kepada seluruh staf yang berhubungan dengan acara pelantikan, untuk lebih cermat dalam mengatur tata letak tempat duduk para tamu.
“Sekali lagi kami memohon maaf atas khilaf dan salah kami,” tukas Hamidi lagi.
Sementara tokoh sentral pembentukan Provinsi Huzrin Hood menyatakan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Ia menambahkan, telah beberapa kali mengikuti pelantikan anggota DPRD Kepri terpilih dan dari dulu memang duduk di kursi VIP. “Saya hany mengikuti kebiasaan dari dulu itu,” katanya.
Bahwa jika telah terjadi perubahan, dia tidak mengetahui hal itu. “Tapi secara pribadi saya telah memaafkan Hamidi,” kata Huzrin. (Baringin/Ton)