
![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Dr Didi Kusmarjadi SPOg |
BATAM – Beritabatam.com | Data dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Covid 19 Kota Batam, penularan corona virus di Batam sejak seminggu terakhir bisa dikatakan membaik.
Dan semua Cluster penyebar virus corona, telah berhenti menyebarkan dan kondisi ini tentu menjadi penyemangat bagi semua kalangan di kota Bandar Dunia Madani ini.
“Alhamdulillah semua telah berhenti, mulai dari cluster ASN Dinas Pemberdayaan Wanita, cluster Siswa Perwira Polisi, Cluster WNA India, Cluster Bengkong, Cluster Jamaat Gereja HOG, terakhir itu cluster KKP hingga Cluster Pasar Toss 3000 sudah berhenti. Kita harapkan ini berakhir,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Dr Didi Kusmarjadi SPOg dikutip dari Batamclick.com.
Putusnya mata rantai penyebaran virus corona ini, menurut Didi berkat kerja sama semua pihak yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas.
“Cepat bereaksi turun ke lapangan, lakukan rapid tes ke warga, lakukan isolasi dan karantina di rusun, sehingga tidak terjadi kontak baru, pokoknya kerjan keras semua pihak,” jelas Didi.
Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat mendukung kelancaran proses ini.
“Masyarakat welcome, mereka sadar memang harus menjalankan karantina, demi untuk dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Kita salut dan bangga dengan warga Batam,” ungkap dokter yang hobi bersepeda ini.
Kendati demikian, tim gugus menurut Didi masih terus melakukan tracing terhadap kontak langsung pasien-pasien positif baru.
“Ada beberapa pasien baru, tanpa terhubung dengan cluster. Mereka dinyatakan positif setelah menjalani swab tes untuk kepentingan keberangkatan ke luar kota, orang-orang yang dekat dengan pasien ini sekarang yang sedang kita sisir,” paparnya.
2-3 Persen Warga Batam akan Jalani Rapid Tes
Untuk pelaksanaan rapid tes sendiri, Capt Corona Batam ini mengatakan, akan terus dilakukan terhadap warga Batam.
“Kita mengacu pada protokol kesehatan, seperti Singapura lah, 2 sampai 3 persen warganya dirapid tes,” sebutnya.
Saat ini tercatat lebih dari 11 ribu warga Batam yang telah menjalani rapid tes.
“Total yang harus dirapid itu sekitar 24-26 ribu lah, kurang lebih setengahnya lagi,” lanjutnya.
Pelaksanaan rapid tes, akan dimulai dari tiap-tiap kecamatan, diprioritaskan di kecamatan-kecamatan yang saat ini kondisinya hitam, merah dan kuning.
Didi berharap, rapid tes massal ini akan menunjukkan kebaikan dengan hasil non reaktif.
Standar Penanganan Baru
Orang nomor satu di dunia kesehatan Batam ini mengatakan, saat ini Word Helth Organization (WHO), telah mengeluarkan prosedur penanganan baru dalam penanganan pasien positif corona.
Pasien-pasien positif tanpa gejala atau penyakit penyerta yang membuat dia sakit, maka hanya menjalani karantina atau isolasi selama 10 hari.
“Begitu dia dinyatakan positif, dia harus dikarantina 10 hari. Sepuluh hari, dia harus diperbolehkan pulang, tanpa tes swab, jadi mau dia masih positif, atau sudah negatif, tetap diperbolehkan pulang,” papar Didi.
Namun ini hanya untuk pasien positif tanpa gejala atau penyakit penyerta, atau yang kerap disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).
Bagi yang memiliki gejala atau ada penyakit penyerta, yang membuat kondisi kesehatannya menurun. Maka harus terus dirawat, meski pun sudah lewat 10 hari.
“Ini aturan baru WHO, karena dari hasil penelitian, setelah 10 hari virus itu di dalam tubuh, maka dia tidak akan menjangkiti orang lain. Ini hasil penelitian WHO loh,” kata Didi.
Protab atau standar penanganan ini, lanjutnya belum diterapkan di Batam.
“Inikan masih baru, pasti sedang dikaji di Kementerian Kesehatan, apakah akan diterapkan di Indonesia atau tidak. Yang jelas sebelum ada protab baru dari Menkes, kita masih mengkarantina pasien positif , sampai hasil swabnya dua kali berturut-turut menunjukkan negatif,” jelasnya.
Jangan Bikin Teledor
Didi berharap kondisi saat ini, jangan membuat masyarakat teledor. Penerapan New Normal atau kebiasaan baru, bukan membuat warga lepas masker, tidak menjaga jarak.
“Jalankan aktifitas seperti biasa, tapi tetap jaga kesehatan, gunakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan, jangan sampai kebablasan,” ujarnya.
Ia yakin dengan kedisiplinan masyarakat Batam, maka dengan cepat Batam akan bebas dari pandemi corona.
“Masyarakat Batam bisa, kita semua bisa, asal kita semua peduli dan sadar dengan kesehatan diri kita masing-masing,” tutupnya.(Kmg/MK)