
![]() |
Ibu kandung Denar Wahyu Sanjaya (13) tak kuasa melihat jasad anaknya tersebut di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo |
BANDUNG – Beritabatam.com | Ibu kandung Denar Wahyu Sanjaya (13) tak kuasa melihat jasad anaknya tersebut di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Sabtu (8/8/2020).
Ibu yang berusia sekitar 35 tahun itu hanya bisa menangis sesegukan di kabin depan mobil ambulans yang membawanya dari Cicalengka, Bandung untuk menjemput jasad Denar.
Denar ditemukan dalam keadaan sudah meninggal tergeletak di sekitar Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya, Kamis (6/8/2020) pagi. Saat itu polisi tak menemukan secuil pun identitas dan membawa mayat ke RSU.
Jasad bocah itu kemudian diketahui adalah Denar, warga Kampung Balong, Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Bandung.
Sang ibu malang ini juga enggan diwawancara dan menyebut namanya. “Tidak udah saja, dia masih sangat berduka dan syok,” kata Engkus Kuswara, aparat Desa Dawuan, yang ikut mengantar.
Raut muka ibu korban yang duduk di kabin depan ambulans Cicalengka ditemani kerabatnya, tampak memperlihatkan duka mendalam.
Tatapannya kosong dengan mata berkaca-kaca. Kerabat yang berada di sampingnya pun tampak ikut berduka.
“Denar sempat dicari ke mana-mana sampai akhirnya datang kabar duka itu,” kata Engkus.
Ia mengungkapkan, Denar menghilang sejak Rabu (5/8) sore, tak biasanya ia tak pulang ke rumah. Siang sebelumnya ia masih terlihat ada oleh ibu kandungnya.
“Keluarga kemudian berupaya mencarinya, tapi tidak ketemu. Akhirnya pada Jumat (7/8/2020) sore, empat anak-anak teman korban, memberi tahu bahwa korban terjatuh di Tasikmalaya,” ujar Engkus.
Rupanya, lanjut Engkus, Denar bersama empat temannya berangkat tanpa pamit menuju Pangandaran, Rabu sore. Namun setiba di Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya, korban dikabarkan jatuh dan meninggal.
“Teman-teman korban yang ketakutan langsung kembali ke Bandung. Tapi mereka tidak memberi tahu ibu korban karena takut. Tapi anak-anak akhirnya memberi tahu juga, dan kami meluncur ke sini,” ujar Engkus. (Tribunnes.com)