BerandaBakti TNI Polri15 Januari 1974: Peristiwa Malari, Aksi dan Rusuh Mahasiswa Sambut PM Jepang...

15 Januari 1974: Peristiwa Malari, Aksi dan Rusuh Mahasiswa Sambut PM Jepang di Jakarta

15 Januari 1974: Peristiwa Malari, Aksi dan Rusuh Mahasiswa Sambut PM Jepang di Jakarta

Jakarta -Beritabatam.com|
Malapetaka 15 Januari 1974 atau dikenal
dengan Malari 1974, merupakan peristiwa demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi usai kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia.

Tanaka naik Pesawat Super DC-8 JAL yang mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, pukul 19.45. Tanpa upacara militer dan sambutan kenegaraan, hanya ada kalungan bunga.

Presiden Soeharto pun menemui Tanaka dan rombongannya di Istana Negara, 15 Januari 1974. Sementara ribuan mahasiswa dan pelajar SMA turun ke jalan menentang kedatangan Tanaka.

Tanaka dianggap sebagai simbol modal asing yang mesti dilawan. Long march dari Kampus Universitas Indonesia Salemba menuju Univeritas Trisakti di Grogol itu mengusung tiga tuntutan yakni pemberantasan korupsi, perubahan kebijakan ekonomi mengenai modal asing, dan pembubaran lembaga Asisten Pribadi Presiden. 

Berdasarkan Majalah Tempo: Lari Dari Malari edisi 4 Februari 2008, aksi ini berujung kerusuhan. Menurut Hariman Siregar, ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (DM UI) sekaligus pimpinan aksi massa, unjuk rasa mahasiswa usai pukul 14.30 WIB.

“Sedangkan kerusuhan terjadi satu jam kemudian,” katanya.

Massa yang mengaku dari kalangan buruh pada akhirnya menyerbu Pasar Senen, Blok M, dan kawasan Glodok. Mereka menjarah serta membakar mobil buatan Jepang dan toko-toko.

Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) Jenderal Soemitro sebelumnya sempat menghadang massa di Sarinah, Jakarta Pusat. Dia berniat mengalihkan massa agar tidak mengarah ke Istana Presiden.

“Ayo, ikut saya, kita jalan sama-sama ke Kebayoran!,” teriaknya. “Maksud saya, mau membuat tujuan mereka menyimpang, supaya jangan sampai ke arah Monas.”

Dalam buku Soemitro dan Peristiwa 15 Januari 1974 (1996), orasi itu berhasil. Massa berangsur bubar dan kecemasan demonstran akan memasuki Monas pun hilang.

Sumber : Liputan6.com

ads ads
- Advertisment -spot_img
spot_img