
Yongyakarta – Beritabatam.com | Pemerintah memulai vaksinasi Corona secara nasional 14 Januari 2021 dengan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes). Sejumlah pakar menyebut pelaku usaha juga harus menjadi prioritas setelah nakes.
Hal tersebut dinilai sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menyeimbangkan antara kesehatan masyarakat dengan perekonomian. Diharapkan pelaku usaha yang sehat dapat mempercepat laju perekonomian.
Berikut pendapat beberapa pakar:
Pakar ekonomi
Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Hakim menyebut pelaku usaha juga rentan terpapar COVID-19, seperti para pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang pasar. Terlebih, sektor tersebut selalu beroperasi setiap hari.
“Memang nakes harus jadi yang pertama karena rentan terpapar COVID-19. Baru yang kedua mestinya dunia usaha karena untuk menggenjot perekonomian,” kata Lukman Hakim saat dihubungi detikcom, Selasa (12/1).
“Mereka ini tidak ada liburnya, dan mereka terbukti penting. Buktinya kemarin pedagang kuliner di Solo protes aturan tutup pukul 19.00 WIB, tapi akhirnya dibatalkan kan?” ujarnya.
Ahli Ekonomi Unnes, Heriyanto menilai ada keuntungan yang diperoleh ketika pelaku usaha menjadi prioritas mendapatkan vaksin. Yakni dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP).
“Saat ini kita selesaikan kebutuhan dasar kita sebagai manusia yaitu adalah kesehatan. Saya yakin perlu sekali (pegiat ekonomi jadi prioritas vaksinasi). Pegiat ekonomi bisa naikkan gross domestic product (GDP) kita,” kata Heriyanto saat dihubungi detikcom, Selasa (12/1).
“Pengusaha, enterpreneur, pekerja yang butuh stamina yang baik dan kontak antara manusia juga masuk. Kalau ada, tahap berikutnya, vaksin untuk pegiat ekonomi, untuk guru, dosen, siswa, mahasiswa juga baik,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi Unnes itu.