
BERITABATAM.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah terkoreksi di hadapan banyak mata uang global di kisaran Rp14.000 per dolar AS pada Selasa, 2 Februari 2021.
Hal itu terjadi setelah Presiden Jokowi meluapkan kekecewaannya terhadap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang dinilai tidak efektif menekan Covid-19.
Selain itu, rupiah juga dibayangi oleh sentimen lain, yakni pelaku pasar yang masih wait and see terhadap perkembangan data perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Melansir dari data perdagangan RTI, rupiah tengah memerah tipis -0,01% ke level Rp14.005 per dolar AS pada Selasa pagi.
Pada saat yang bersamaan, rupiah kena skakmat oleh tiga mata uang global lainnya, yakni dolar Australia (-0,40%), euro (-0,18%), dan poundsterling (-0,17%).10 Most Drool-Worthy Asian Actresses Of All Time
Brainberries
Performa rupiah di hadapan mata uang regional juga tidak jauh berbeda.
Rupiah kini memerah signifikan atas dolar Taiwan (-1,32%), dolar Singapura (-0,20%), dan won (-0,16%). Untungnya, rupiah masih bisa lebih baik daripada ringgit (0,23%), baht (0,11%), dan yen (0,01%). (*)