BerandaGAYA HIDUPLindungi Senior, Dokter Lansia Mulai di Vaksinasi

Lindungi Senior, Dokter Lansia Mulai di Vaksinasi

BERITABATAM.COM, Jakarta – RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, melakukan vaksinasi perdana kepada dokter lanjut usia , Senin, 8 Februari 2021. Penyuntikan vaksin Covid-19 kepada para dokter di atas usia 60 tahun itu dilakukan kepada 15 orang dokter.

Para peserta vaksinasi ini merupakan para guru besar. Mereka ini adalah tenaga pendidik pelayanan spesialis. Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti SpJP (K) mengatakan vaksinasi itu diberikan karena izin pemberian vaksin kepada usia di atas 60 tahun telah ada.

“Sehingga kita bisa melindungi para senior kita yang amat sangat kita butuhkan tenaganya dalam memberikan pelayanan maupun pendidikan di RSCM ini,” ucap Lies, dikutip dari kemkes.go.id.

Di RSCM saat ini ada sebanyak 60 dokter dengan usia di atas 60 tahun. Di awal ini baru 15 dokter yang disuntik vaksin. Sisanya akan divaksinasi secara bertahap.

Berbeda dengan usia di bawah 60 tahun yang vaksinasi kedua diberikan 14 hari setelah vaksinasi yang pertama, untuk vaksinasi lansia tahap kedua akan dilakukan 28 hari setelah pemberian vaksin pertama.

Prof Dr dr Med Ali Baziad, SpOG merupakan salah satu penerima vaksin mengaku setelah divaksin Covid-19 dia tak merasakan gejala apa-apa. Semuanya baik, lancar .

“Saya mengundang kepada dokter lansia sebaiknya melakukan vaksin dan juga pada masyarakat umum yang sudah di atas 60 tahun jangan khawatir untuk divaksinasi,” ungkap dokter berusia 69 tahun ini.

Dari data Kementerian Kesehatan, di Indonesia terdapat sekitar 11.000 tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun. Para tenaga kesehatan ini akan divaksinasi untuk memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan resmi mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac untuk kelompok usia di atas 60 tahun.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan izin yang dikeluarkan BPOM itu berdasarkan uji klinis ke 3 di negara-negara di luar Indonesia.

Menurut Budi, tenaga kesehatan yang berusia lanjut penting untuk diprioritaskan. Hal itu mengingat para tenaga kesehatan lansia ini memiliki risiko ganda.

“Yaitu profesi mereka yang rawan terpapar COVID-19, selain itu usia mereka yang rentan,” katanya saat konferensi pers secara virtual. (kmg)

ads ads
- Advertisment -spot_img
spot_img