BerandaKEPRIBATAMPLN Diminta untuk Tidak Pakai Premanisme

PLN Diminta untuk Tidak Pakai Premanisme

BERITABATAM.COM, BATAM – PLN Bright Batam diminta untuk tidak memakai cara-cara premanisme dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

Kejadian beberapa pekan lalu, berawal rencana pembangunan sutet yang ditolak oleh masyarakat. Tapi pihak kontraktor PLN memaksakan diri dengan meminta back up sejumlah tenaga preman hingga terjadi keributan.

Kejadian itu juga menyebabkan demo etnis tertentu yang mengarah pada persoalan ras dan suku. Kalau tidak diantisipasi dan kebesaran banyak pihak Batam bisa rusuh antar suku lagi seperti tahun 1998 lalu.

“Kejadian itu preseden buruk cara kerja PLN, mestinya mereka profesional. Jika memang secara prosedural kerja sesuai dengan aturan mestinya mereka melakukan pendekatan khusus ke masyarakat, dan kalau perlu back up keamanan maka mestinya menggunakan aparat keamanan negara,” Kata Cak Ta’in Komari, menanggapi kejadian.

Istimewa

Menurut Cak Ta’in, seharusnya PLN lebih persuasif dan menggunakan aparat keamanan resmi baik itu kepolisian maupun TNI AD sehingga penerimaan masyarakat juga akan berbeda. Penggunaan tenaga keamanan premanisme itu justru menyulut amarah masyarakat.

“Jaman sudah berubah, jadi pakai pendekatan yang lebih manusiawi dan cerdas, serta gunakan aparat kepolisian dan tentara, itu jauh lebih elegan, ujarnya.

Lebih lanjut Cak Ta’in menjelaskan, PLN itu merupakan objek vital yang memang harus dijaga dan dilindungi sedemikian rupa. Program kerjanya juga harus berjalan dengan baik. Penggunaan aparatur negara itu juga menunjukkan rasa penghormatan sesuai dengan tupoksi dan tugasnya.

“Semua objek vital itu dilindungi dan dijaga aparat keamanan. Di kepolisian ada yang namanya Direktorat Objek Vital atau Obvit di tingkat polda, begitu juga di Polresta ada Kasat Obvit. Itu gunanya untuk menjaga dan memperlancar semua kegiatan terkait objek strategis seperti penyediaan listrik,” jelas Cak Ta’in.

Ta’in Komari, SS

Mantan jurnalis dan dosen Unrika Batam itu mengingatkan agar PLN tidak menggunakan lagi cara-cara yang justru bisa membuat situasi dan kondisi kota Batam tidak kondusif.

“Multiplier efek dari kejadian itu banyak dan besar, tidak bisa dianggap sepele. Jadi cukup sekali lah kejadian itu jangan samlai terulang lagi. Tapi kasusnya tetap harus dituntaskan sebab ada kesalahan di dalamnya,” tegasnya. (r/fahmi)

ads ads
- Advertisment -spot_img
spot_img