
BERITABATAM.COM, KARIMUN – Kelangkaan gas LPG 3 Kilogram di Kabupaten Karimun menjadi perhatian serius bagi Ketua DPRD Kabupaten Karimun, M Yusuf Sirat.
Dia mengaku heran pada saat launching konversi dari minyak tanah ke gas, banyak yang menolak, namun belakangan ketika gas langka, justru yang menolak pun ikut-ikutan mencari keberadaan gas melon tersebut.
“Sekarang gas LPG 3 kilogram ternyata tidak lagi dinikmati oleh masyarakat miskin saja, tapi yang mampu juga. Makanya langka. Padahal sewaktu baru launching banyak yang menolak dan tidak sedikit yang jual lagi gasnya di online atau FJB, sekarang malah memburu gas,” ujar Yusuf Sirat, Senin, 12 April 2021.
Kendati demikian menurut Yusuf Sirat, kelangkaan gas LPG 3 kilogram harus cepat diatasi oleh instansi terkait. Mulai dari dinas maupun Pertamina.
Yusuf Sirat menegaskan agar dapat dilakukan inspeksi mendadak secara rutin. Sehingga dapat menemukan pokok permasalahan, serta menindak tegas kepada penyalur nakal.
“Harus ditindak, apakah mereka menyalurkan sudah tepat sasaran atau belum, atau gas LPG 3 kilogram ini dibawa keluar lagi melalui pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” ucapnya.
Dia juga berharap, agar DPRD Kabupaten Karimun melalui komisi terkait dapat mengambil langkah secepatnya, dengan menggelar rapat dengar pendapat guna mencarikan solusi yang tepat.
“Selain itu kepada aparat penegak hukum, kami harapkan dapat bekerjasama, sama-sama kita mengantisipasi persoalan ini, jangan sampai menghadapi bulan suci ramadhan dan lebaran, masyarkat kita sudah susah dengan covid 19, sekarang disusahkan lagi dengan gas subsidi 3 kilogram,” pungkasnya. (kmg)