
BERITABATAM.COM, BATAM – Komisi IV DPRD Kota Batam akhirnya memanggil pihak PT Marcopolo Shipyard, Sagulung dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait tindak lanjut Sidak atas keselamatan kerja, Rabu, 28 April 2021 jam 10.00 Wib diruang rapat Komisi IV DPRD Kota Batam.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam Tumbur M.Sihaloho menjelaskan pemanggilan pihak PT Marcopolo Shipyard ini dalam rapat dengar pendapat RDP, merupakan lanjutan dari hasil infeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan beberapa waktu lalu.
“Ini lanjutan dari hasil sidak ke PT Marcopolo Shipyard, yang mana adanya kejadian seorang pekerja terjatuh dari tower dari ketinggian hingga menewaskan,”terang Tumbur M.Sihaloho.
Dari hasil sidak kemarin, tidak ada hasil yang bisa diterima waktu penjelasan HRD PT Marcopolo Shipyard dikarenakan tidak mengetahui lengkap kejadiannya.
“Kami berupaya memanggil pihak perusahaan dengan catatan agar bisa memberikan keterangan lebih lengkap soal insiden yang menewaskan pekerja tersebut,”ucapnya.
Dari kesimpulannya, pihak perusahaan harus bertanggung jawab dalam penyelesaian terkait adanya kejadian dilokasi yang menyebabkan tewasnya pekerja. Ahli waris wajib bertanggung jawab penuh menyerahkan santunan dari perusahaan.
Sementara itu, penjelasan HSE Department Head at Marcopolo Shipyard & Management Alfikri menyebutkan insiden kejadian pekerja jatuh pada Senin 19 April 2021 pada saat itu dirinya tidak berada dilokasi namun hanya mendapat informasi dari staf saja.
“Saya menempatkan dua orang khusus ditempat bekerja kapal. Jadi jumlah total semuanya staf ada 9 orang yang diturunkan. Selain itu PT Marcopolo Shipyard wajib harus menyediakan petugas keselamatan bagi pekerja dan itu sudah pihaknya lakukan,”terang Safety perusahaan, didampingi HRD PT Marcopolo Shipyard Sutono.
Ditambahkannya, berdasarkan informasi didapat, setiap ada kejadian langsung mencari kronologis, dengan mencari bukti bukti kuat adanya kejadian dilokasi kerja, Sebab Safety selalu terus kita tingkatkan
“Dimana pada saat itu korban berada di tower atau akses tempat naik dan turun kapal lokasi itu tidak tempat bekerja. Perlu kami tegaskan, korban bukan tidak ada kami melihat saat tergelak, tetap ada pertolongan, tetapi pas terjatuh tidak ada yang melihat persis,”ucapnya.
Tower itu sendiri dilengkapi pengamanan standar tinggi nya juga sudah kita terapkan, jadi setiap hari pekerja turun kapal hanya itu aksesnya. Dari investigasi yang dilakukan pihaknya tidak ada yang melihat satu pun korban jatuh.
Turut hadir, Sekretaris Tumbur M Sihaloho, anggota Capten Luter Jansen, Nina Mellani, H.Sahrul, Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Bidang Pengawas Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri , Pimp PT Marcopolo Shipyard, Pimpinan Subcon PT LCS. (kmg)