
BERITABATAM.COM, NATUNA – Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi unggulan di Kabupaten Natuna, Selain dari sektor minyak dan gas bumi (Migas) maupun dari sektor kelautan dan perikanan.
Pasalnya daerah diujung utara NKRI itu, dianugerahi pemandangan alam yang sangat eksotis dan mempesona. Bahkan Natuna dijuluki sebagai Mutiara Diujung Utara Indonesia.
Hal inilah yang membuat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Natuna beberapa tahun lalu menetapkan 5 (lima) percepatan pembangunan bagi Kabupaten yang berdiri sejak tahun 1999 tersebut. Kelima sektor itu masing-masing adalah Kelautan dan perikanan, Pertahanan dan Keamanan, Lingkungan Hidup, pariwisata serta migas.

Tak lama setelah kedatangan orang nomor satu di negara ini, Natuna akhirnya ditetapkan sebagai Geopark Nasional, oleh Komite Geopark Nasional Indonesia, pada 29 November 2018. Penetapan Geopark Nasional Natuna bersamaan dengan 14 daerah lain di Indonesia.
Setelah menyandang sertifikat sebagai Geopark Nasional, kini Natuna sedang meniti langkah untuk menuju Geopark Dunia, atau UNESCO Global Geopark (UGG), yang sedang diperjuangkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Natuna, Hardinansyah, mengatakan, dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi yang ada seperti sebaran bebatuan granit, hewan langka, budaya, sejarah, Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dan letak geografis Natuna yang sangat strategis, sehingga sangat layak untuk ditetapkan sebagai Geopark Nasional.
“Penetapan Natuna sebagai Geopark Nasional, merupakan suatu bentuk apresiasi dan penghargaan Pemerintah Pusat melalui Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) dalam mendukung sektor pariwisata di Daerah,” kata Hardinansyah, melalui telepon selulernya, pada Kamis (20/05).
Lanjut Hardinansyah, untuk itu kami selalu mengupayakan agar sektor pariwisata di Natuna selalu di kembangkan meskipun di landa pandemi yang menyebabkan pembangunan harus terhenti karena pengurangan anggaran.

“hal ini tentu saja tak menghentikan langkah kita untuk membangun dan menata sektor pariwisata, kita akan terus berbenah dan berbenah untuk lebih baik lagi dengan anggaran yang ada agar tagret kita pariwisata Natuna menuju UGG bisa tercapai,” harap Hardinansyah.
Di tempat yang berbeda Pj. Sekda Natuna, Hendra Kusuma, juga menyampaikan hal yang sama, menurutnya, semua pihak harus ikut bersama-sama mendorong Natuna agar mendapat pengakuan dari UGG.
“Pemkab Natuna terus mendorong dinas terkait agar bekerja sebaik mungkin, karena Geopark Natuna merupakan nilai jual yang sangat tinggi untuk sektor pariwisata,” ujar Hendra Kusuma.
Selain itu, Hendra juga mengakui di masa pandemi seperti ini untuk mengembangkan suatu destinasi memang sangat sulit akibat kurangnya anggaran.
Namun Hendra berharap hal ini tak menyurutkan tekad dan keinginan dari Dinas terkait untuk terus berjuang mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Natuna lebih baik lagi.
“sinergi dan kerja keras harus kita lakukan bersama-sama dalam menghadapi situasi sulit seperti ini agar sektor pariwisata kita tidak hanya jalan di tempat, apalagi kini kita telah di tetapkan sebagai Geopark Nasional dan tengah meniti menuju Unesco Global Geopark, semoga saja hal ini dapat segera terwujud sehingga pembangunan di Natuna bisa lebih baik lagi,” harapnya.
Terdapat 8 (delapan) lokasi di Natuna yang telah ditetapkan sebagai geosite Geopark Nasional. Diantaranya Gunung Ranai, Tanjung Senubing, Pulau Setanau, Pulau Akar, Tanjung Datuk, Pantai dan Goa Kamak, Air Terjun Ranai serta Pantai Batu Kasah. (Adv)