
BERITABATAM.COM, JAKARTA – Kanker kelenjar air liur ini merupakan tumor yang mulanya hanya menyerang satu ataupun beberapa kelenjar ludah.
Tumor ini sifatnya jinak, namun seiring waktu akan terus berkembang dan menjadi ganas. Jika tidak segera ditangani segera, hal itu akan berakibat fatal.
Kelenjar ludah berfungsi untuk memproduksi air liur dan mengalirkannya ke mulut.
Pada air liur yang dialirkan tersebut terdapat kandungan enzim yang penting dalam proses pencernaan makanan.
Sementara itu, enzim berperan sebagai antibodi yang berfungsi sebagai pelindung mulut dan tenggorokan dari serangan infeksi.
Dikutip dari laman halodoc, kanker kelenjar air liur dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Karsinoma Mukoepidermoid
Jenis kanker ini merupakan yang paling sering terjadi.
Karsinoma mukoepidermoid biasanya timbul pada kelenjar parotis.
- Karsinoma Kistik
Karsinoma kistik umumnya tumbuh secara perlahan. Seiring berjalannya waktu, jenis kanker kelenjar air liur yang satu ini bisa menyebar sepanjang saraf.
- Adenokarsinoma
Dibandingkan dengan yang lainnya, jenis kanker ini tergolong jarang terjadi.
Sayangnya, kanker kelenjar air liur sering terlambat dideteksi dan baru diketahui saat sudah parah. Sebab, kanker ini bisa muncul tanpa ditandai dengan gejala yang spesifik.
Seiring berjalannya waktu, kanker kelenjar air liur akan mulai menunjukkan gejala berupa muncul benjolan yang tidak terasa sakit di sekitar rahang, leher, ataupun mulut.
Pengidap penyakit ini juga mengalami gejala pipi bengkak, sebagian wajah mati rasa, keluar cairan dari telinga, serta kesulitan menelan dan membuka mulut lebar.
Kanker kelenjar air liur diduga terjadi karena ada perubahan genetik pada sel kelenjar ludah.
Meski begitu, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan perubahan itu bisa terjadi. (***)