
BERITABATAM.COM, SUKABUMI – Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan pemilik warung kopi Cilendek, Bogor Barat, di Kabupaten Sukabumi.
Kepada polisi, tersangka mengaku membunuh NA (47 tahun) karena merasa sakit hati.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Komisaris Dhoni Erwanto mengatakan, pembunuhan tersebut sudah direncanakan oleh tersangka tersangka Saepul atau Epul (57).
Pelaku menyiapkan balok kayu untuk memukul NA dan putrinya yang selamat, DF (21), sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di warung kopi milik korban.
“Memang sudah direncanakan oleh tersangka. Alat-alat sudah tersedia di TKP karena tahu keseharian dari korban ini sehari-hari di sini. Makanya dia tahu alat yang ada, bagaimana korban tidur, dan lain-lain,” kata Dhoni, dikutip dari salah satu media online ini.
Dhoni mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka, di akhir masa hidupnya, korban sudah diajak menikah oleh pelaku. Namun, korban diduga menjalani hubungan dengan orang lain hingga pelaku sakit hati.
Diketahui, korban dan pelaku merupakan janda dan duda yang sudah menjalani hubungan selama empat tahun.
“Menurut keterangan tersangka, korban sebenarnya sudah diajak menikah tetapi ternyata korban ini menjalani hubungan dengan seseorang yang lain. Makanya dia merasa sakit hati dan melakukan pembunuhan yang sudah direncanakan,” ucapnya.
Selain memukul NA, Dhoni mengatakan, tersangka juga memukul DF karena DF berteriak-teriak saat tersangka menghantam kepala ibunya.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Graha Medika yang terletak hanya 500 meter dari TKP, NA mengembuskan nafas terakhirnya, sementara DF masih selamat.
Menurut Dhoni, tersangka juga mengambil ponsel milik kedua korban untuk dijual. Sebelum ditangkap polisi di daerah Kabupaten Sukabumi, tersangka berencana untuk lari ke Lampung.
“Kalau dari penyelidikan kami, dua buah handphone milik korban untuk dijual, dan rokok. Kami kenakan pasal 340 karena sudah melakukan perencanaan ini sejak awal Idul Adha. Kemudian subs pasal 338 dan 365,” jelasnya.
Sementara itu, tersangka yang dihadapkan di depan wartawan mengaku memukul kedua korban menggunakan balok kayu. Diperkirakan, balok kayu yang digunakan sepanjang 75 centimeter dengan tebal sekitar 10 centimeter.
“Saya pukul pakai kayu dua-duanya, sama, tapi anaknya nggak pingsan,” ucap pria berambut tipis ini. (***)