
Beritabatam.com, Natuna – Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menghadiri panen perdana cabe rawit Pelita 8 F1 seluas satu hektar, yang dikelola oleh kelompok Tani Usaha Bersama di Kelarik Desa Air Mali, Kecamatan Bunguran Utara, Kamis, 12, Agustus 2021.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda berpesan, kepada petani agar dalam bercocok tanam, dapat menerapkan sistem Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM)
“ATM ini maksudnya ialah, A berarti amati, jadi para petani bisa mengamati cara pertanian dari petani lainnya yang mungkin lebih baik, bagaimana cara mereka bertani, lalu T berarti Tiru, meniru bagaimana cara mereka bertani, dan terakhir M berarti Modifikasi, maksudnya terapkan cara pertanian yang ditiru tadi dan dimodifikasi,”terangnya.

Selain itu, Wabup juga memberikan apresiasi kepada seluruh petani yang telah berhasil mengembangkan lahan satu hektar ini.
Ia juga berharap apa yang telah di capai oleh petani Desa Air Mali ini juga bisa di terapkan di daerah-daerah lain.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Natuna, Marwan Sjah Putra mengatakan, di desa Air Mali ada lima kelompok tani, namun yang melakukan tanam cabe hanya kelompok tani Usaha Bersma, diatas lahan seluas 1 hektar dengan hasil panen cukup memuaskan.

Lanjut Marwan, untuk mendukung usaha pertanian dari Kelompok tani di Desa Air Mali tersebut, Pemerintah kabupaten Natuna, melalui Dinas Pertanian telah memberikan bantuan sarana pertanian yang dibutuhkan, berupa alat pertanian.
“Kalau pengadaan pupuk dan bibit kita tak bantu, sebab mereka sudah dapat bantuan dari Dana Desa setempat,” ujarnya.
Marwan juga menjelaskan, kelompok tani Usha Bersama telah mendapatkan bantuan Rp40 juta dari Dana Desa, yang di pergunakan untuk pengadaan bibit dan pupuk, bantuan itu sifatnya bergulir, maka pada anggaran selanjutnya akan diberikan kepada kelompok tani lain.
“Pihak Desa setempat memang luar biasa, karena punya perhatian terhadap pertanian, biasanya kan bantuan diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur desa, tapi ini untuk bantuan kepada kelompok tani, semoga desa lain juga dapat meniru,”ungkapnya.
Selain itu, ia juga berpesan, kepada kelompok tani setempat agar tidak hanya melakukan tanam cabai, karena melihat usaha pertanian cabai kelompok tani Usaha Bersama berhasil.
“kita berharap kepada kelompok tani setempat tidak hanya berfokus pada satu tanaman saja, banyak tanaman yang bisa dikelola, langkah ini perlu dilakukan agar dapat menekan harga dipasaran, karena kalau semua tanam cabai nanti pas panen harga anjlok, yang rugi dan kasian kan juga petani,” harapnya. (advetorial)