
BERITABATAM.COM, Tanjungpinang – Pemerintah menetapkan Bintan, Batam dan Bali sebagai pilot project “travel bubble” di Indonesia.
Kebijakan itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar usai mengikuti rapat secara daring dengan kementerian terkait sebagaimana dirilis Diskominfo Kepri, Selasa 21 September 2021.
“Bali, Bintan dan Batam akan ditetapkan sebagai ‘pilot project Travel Bubble’ di Indonesia. Saya mewakili Pemprov Kepri dalam rapat itu menyampaikan kesiapan Lagoi dan Nongsa menerima wisman, terutama dari Singapura,” ujar Buralimar.
Namun demikian katanya masih ada persoalan-persoalan untuk menyongsong travel bubble tersebut.
Salah satunya sambung Buralimar Permenhumham No. 34/2021 tentant Pemberian Visa dan Izin Tinggal Keimigrasian dalam Masa Penanganan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Pada peraturan itu, pemerintah sampai hari ini belum membuka pelabuhan internasional.
“Kemenpar akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyelaraskan kebijakan agar Wisman dapat masuk ke Bintan dan Batam, “ucapnya.
Selain itu kata Buralimar, pemerintah pusat masih menyusun draft nota kesepahaman untuk disampaikan kepada Pemerintah Singapura.
Pemerintah Indonesia-Singapura ingin memastikan “travel bubble” dilaksanakan sesuai protokol kesehatan.
Jaminan tersebut tidak hanya sekadar lisan, melainkan sudah dipersiapkan sejak awal di kawasan wisata berskala internasional seperti di Lagoi, Bintan.
Contohnya kata Buralimar di Lagoi sudah memiliki alat PCR, digital tracing serta pihak pengelola wisata di Lagoi bekerja sama dengan RSUP Kepri dan Rumah Sakit Khusus Infeksi di Galang, Batam.
“Keamanan dan kenyamanan wisman juga sudah dipersiapkan. Kami siap menyalurkan data-data yang dibutuhkan pemerintah pusat, “ujarnya. (***)