
BERITABATAM.COM, Jakarta – Saat Negara mengeluarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali, kabar tentang masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) kembali mencuat akhir-akhir ini.
Hal ini menuai kecaman dari berbagai kalangan. Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Ma’azat, salah satunya. Dia menyebut berbagai lintas kementerian mulai dari Kemenhub sampai Kemenlu saling lempar tanggung jawab.
Dampaknya, kerja keras pemerintah, baik pemerintah daerah atau pemerintah nasional terkait PPKM Darurat ini, dikahwatirkannya tidak tercapai. Dan dikhawatirkannya juga akan membuka kembali serangan PandemiCovid-19 gelombang ketiga.
Untuk itu, Syahrul dengan tegas meminta Presiden untuk turun tangan langsung baik secara sikap maupun kebijakannya.
“Serangan pandemi Covid-19 gelombang kedua ini cukup kuat. Langkah pemerintah untuk mengeluarkan PPKM Darurat di beberapa provinsi itu dinilai sudah tepat.”
“Namun yang kita kecewakan, di saat dalam negeri sedang melakukan pengetatan kegiatan masyarakat, tiba-tiba kita mendapat kabar ada ratusan TKA yang masuk ke Indonesia. Tentu ini membuat kita semua kecewa,” terang Syahrul Aidi seperti dikutip dari Kabarparlemen,com, Jumat, 9 September 2021.
Saat ini, sebut Syahrul, terjadi disparitas besar antara kecepatan laju kematian imbas Covid-19 dengan kecepatan koordinasi dan kepemimpinan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Koordinasi perlu langsung di tangan presiden,” ujarnya.
Ini mengingat jalur internasional sebagai pintu masuk TKA ini masih belum ditutup. Sehingga Presiden RI perlu menerbitkan Perpres terkait hal ini.
“Makna darurat dalam PPKM darurat tidak bisa dikoordinasikan oleh selain presiden. Apabila varian delta dari Covid-19 ini diumpamakan sebagai serangan masif terhadap keselamatan rakyat Indonesia, maka presiden-lah yang harus bertanggungjawab penuh dan memimpin serangan balik mengatasi varian delta, bukan pembantu Presiden,” ujarnya.
Terkait pembatasan kedatangan luar negeri, Syahrul Aidi menilai pemerintah dapat berkaca dari kebijakan Hongkong atau Taiwan.
Dua negara ini, katnaya, langsung menutup akses penerbangan internasional dari Inggris dan India akibat adanya varian Covid-19 baru.
Beberapa fakta juga menunjukkan bahwa Covid-19 khususnya varian Delta yang berasal dari luar negeri memiliki karateristik cukup mudah menyebar. Bahkan diduga lonjakan kasus Covid-19 saat ini di Indonesia adalah akibat Covid-19 varian Delta tersebut.
“Oleh sebab itu perjalanan internasional baik itu melalui moda darat, laut dan udara harus dilarang, karena selama ini telah terbukti bahwa sumber Covid-19 dan beberapa variannya memang selalu berasal dari luar negeri.” terangnya.
Pelarangan TKA asing masuk ke Indonesia, tambah Syahrul, bisa dijadikan momentum untuk dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak lagi. Khususnya yang terimbas PHK akibat Pandemi Covid-19. (***)