
BERITABATAM.COM, Singapura – Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap sendi kehidupan manusia saat ini. Dari ekonomi, sosial, budaya bahkan sampai spritualitas umat manusia saat ini tergunjang.
Lalu banyak yang bertanya, kapankah pandemi ini akan berakhir?
Sulfikar Amir, Associate Professor di Nanyang Technological University (NTU) Singapura membeberkan pandangannya soal pandemi yang melanda dunia saat ini.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada bulan November 2019.
Saat ini, Covid-19 sudah menyebar ke seluruh dunia dan banyak mengubah cara manusia dalam bersosialisasi.
Sulfikar Amir memberi penjelasan soal pandemi Covid-19 dari perspektif sosiologi.
“Saya bukan epidemiolog, jadi saya gak bisa memberi jawaban dari aspek epidemiologis. Saya juga bukan pakar kesehatan,” kata Sulfikar Amir.
“Ketika kita bicara pandemi atau wabah penyakit, respons kolektif itu sangat menentukan bagaimana sebuah pandemi bisa diselesaikan,” sebutnya lagi.
Sulfikar Amir kemudian mengatakan bahwa sebenarnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia bisa selesai dalam waktu 4 minggu tanpa vaksinasi.
“Kalau misalnya manusia, setiap orang di muka bumi ini setuju untuk diam di rumah selama 4 minggu tidak ke mana-mana. Empat minggu semua orang tidak bergerak ke mana-mana, Covid-19 hilang,” ucap Sulfikar Amir dikutip Pikiran-rakyat.com dari video yang diunggah kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada 30 September 2021.
Namun, Sulfikar Amir mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi karena bagaimanapun banyak manusia yang harus keluar rumah untuk mencari nafkah.
“Tapi itu prinsip yang paling fundamental dalam penanganan pandemi, dan ini bukan penemuan abad ke-20, ini penemuan abad pertengahan.
“Sejak zaman Rasulullah, penanganan pandemi itu simpel, lockdown, karantina 40 hari,” ucap Sulfikar Amir.
Terlepas dari itu, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah membaik dibandingkan ketika terjadi ledakan secara eksponensial pada bulan Juni-Juli 2021.
Di Pulau Jawa dan Bali saat ini, sudah tidak terdapat daerah yang berstatus Level 4 sehingga aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan pembatasannya.(***)