
BERITABATAM.COM, Jakarta – Waspada! Kita kerap mendapatkan kabar kalau akun WhatsApp (WA) rekan kita, atau bahkan mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya diretas atau dibajak pihak lain.
Mengerikannya, setelah dibajak, akun WA kita digunakan untuk menipu rekan-rekan yang menjadi kontak di akun WA kita.
Sebelum itu terjadi, maka jika muncul tiga tanda mencurigakan ini di WhatsApp, berarti akun WhatsApp-mu sedang dibajak seseorang. Apa saja tanda-tandanya?
Salah-satunya bila muncul pesan dari orang mengatasnamakan dirinya staf karyawan manajemen WhatsApp dan menyebutkan akun WhatsApp Anda dalam masalah.
Bila itu terjadi, jangan langsung diresponse. Semakin Anda panik, maka usaha menggiring ke arah penipuan semakin mulus. Jadi tetap waspada!
Kejadian ini berawal dari kisah Kepolisian Malaysia yang membagikan berita tentang dua metode baru penipuan yang melibatkan penggunaan WhatsApp.
Sebelumnya diketahui posting tersebut pada awalnya diposting di halaman Facebook Kepolisian Singapura.
Dalam postingan tersebut, mereka mengatakan bahwa modus yang biasa digunakan penipu adalah menggunakan ‘teman dekat’ atau ‘anggota keluarga’ yang akan menghubungi korban dan mengatakan bahwa akun mereka telah dibobol.
Mereka akan meminta korban untuk mengirimkan kode verifikasi 6 digit dan korban akan kehilangan akses ke akunnya sendiri.
Namun, modus ini telah berkembang dan saat ini ada dua cara baru untuk melakukan penipuan.
Pertama, penipu akan berpura-pura menjadi staf WhatsApp dan mereka akan mengatakan bahwa akun Anda telah dilaporkan.
Mereka kemudian akan mengatakan bahwa Anda perlu memverifikasi akun WhatsApp Anda dengan memberi tahu mereka kode verifikasi 6 digit yang dikirimkan kepada Anda.
Setelah Anda menyerahkan informasi ini, Anda akan kehilangan akses ke akun Anda.
Kedua, penipu akan mencoba masuk ke akun Anda beberapa kali yang akan memunculkan opsi ‘verifikasi suara’ di mana WhatsApp akan menghubungi nomor Anda.
Ketika Anda mengabaikan panggilan atau jika ponsel Anda dimatikan, maka penipu dapat mengakses akun Anda menggunakan PIN default yang digunakan oleh penyedia layanan telekomunikasi.(***)