
BERITABATAM.COM, Jakarta – Setelah sekian lama menghilang, baru-baru ini flu burung menyerang lagi. Adalah China yang pertama mendeteksi adanya flu burung tersebut.
Setelah China, ada satu negara di Asia lainnya yang tengah dilanda flu burung belum lama ini, negara itu adalah adalah Jepang.
Wabah flu burung pertama terdeteksi di Jepang pada awal musim dingin tahun ini. Kemunculan kasus flu burung ini yang sangat menyebabkan penyakit di sebuah peternakan unggas di timur laut negara itu.
Kemunculan tersebut terbilang berbeda dengan China. Pasalnya, China mendapati kasus flu burung varian H5N6 pada seorang warga di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong yang sebelumnya mendapati satu kasus sejenis pada 19 Agustus di Kota Huizhou.
Menurut pakar kesehatan China, flu burung varian H5N6 sangat mudah menular di antara unggas.
Sejak pertama kali ditemukan pada unggas di China pada 2008, H5N6 secara bertahap menggantikan H5N1 sebagai virus utama yang sebelumnya sangat lazim ditemukan di peternakan dan pasar unggas hidup di daratan Tiongkok.
Disebutkan bahwa secara alamiah, virus H5N6 sangat mudah menginfeksi burung dan jarang sekali menginfeksi manusia.
Hingga akhir Maret 2021, hanya terdapat 25 kasus penularan H5N6 pada manusia yang tersebar di beberapa negara.
Menindaklanjuti wabah flu burung yang tengah melanda, Jepang melalui Kementerian Pertaniannya menyatakan sekira 143.000 ekor ayam petelur dimusnahkan di peternakan Kota Yokote di Prefektur Akita dan zona terlarang ditetapkan hingga 10 km dari lokasi.
“Dengan situasi di Jepang saat ini, kami tidak percaya bahwa ada kemungkinan flu burung menular ke manusia melalui konsumsi daging ayam atau telur,” kata Kementerian Pertanian yang dikutip dari Antara, Jumat, 12 November 2021.
Musim dingin lalu, Jepang mengalami musim flu terburuk di peternakan ketika lebih dari tiga juta ekor ayam dimusnahkan dan seperempat prefektur negara itu terkena dampaknya.
Menurut data Kementerian Pertanian, Jepang memiliki populasi ayam petelur sekitar 185 juta ekor dan ayam pedaging 138 juta ekor.
Dengan peningkatan jumlah orang di China yang terinfeksi flu burung sepanjang tahun ini menjadi sumber kekhawatiran di kalangan ahli epidemiologi, terutama ketika dunia perlahan pulih dari pandemi Covid-19.
Mengingat China telah melaporkan 21 infeksi flu burung subtipe H5N6 pada manusia sepanjang 2021 yang enam orang di antaranya meninggal dan lainnya mengalami sakit kritis.
Disebutkan bahwa jumlah kasus itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya menyerang lima orang.
Selain itu, dilaporkan bahwa wabah flu burung telah terjadi dalam beberapa hari dan pekan terakhir di Eropa, yaitu satu peternakan di Polandia menjadi lokasi terbaru sumber infeksi dengan total 650.000 ekor unggas tertular. (***)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Jepang Musnahkan Seratusan Ribu Unggas Demi Antisipasi Flu Burung Seperti China