
BERITABATAM.COM, Jakarta – Hingga saat ini, banyak orang yang mengatakan bahwa meninggal di hari Jumat pasti husnul khatimah.
Bagi umat Islam, hari Jumat merupakan hari paling spesial. Dimana, disebutkan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Nabi Adam diciptakan pada hari Jumat.
Selain itu, Nabi Adam dimasukkan dan dikeluarkan dari suga juga di hari Jumat.
Dikutip dari kanal YouTube Putra Amild Semarang yang diunggah pada 20 Oktober 2015, Buya Yahya menjelaskan tentang keutamaan meninggal di hari Jumat.
“Keutamaan orang yang meninggal hari Jumat adalah tanda Insyaallah bakal diampuni oleh Allah Subhanahu wata’ala. Makanya kalau mati hari Jumat itu dipilih oleh Allah Subhanahu wata’ala,” ungkap Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya seseorang tidak bisa memilih kapan dia akan mati, karena semua telah ditetapkan oleh Allah.
Sehingga tidak bisa jika seseorang terlalu menganggap remeh masalah kematian dengan harapan atau keinginan bisa mati di hari Jumat, meski telah banyak melakukan maksiat.
“Saya pengen mati hari Jumat, belum tentu dikasih. Jadi itu karunia dari Allah Subhanahu wata’ala, seperti meninggalnya seseorang dengan kemampuan untuk mengucapkan kalimat syahadat juga kemuliaan, mati di hari Jumat kemuliaan,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa adanya kematian di hari Jumat adalah sebagi pengingat untuk berbaik sangka kepada orang yang telah meninggal tersebut.
“Itu hanya cara melihat orang yang sudah mati di hari Jumat kita husnudzoni, bahwasanya Insyaallah matinya adalah mati husnul Khotimah. Mati baik dimuliakan oleh Allah,” kata Buya Yahya.
Jadi apakah semua orang yang meninggal di hari Jumat sudah pasti husnul khotimah?
“Jangan berkata pasti, karena mungkin ada dosa yang menjadikan tidak diampuni oleh Allah, kesyirikan dan seterusnya,” ungkap Buya Yahya. (***)
Artikel ini telah terbit di mediakepri.co dengan judul Meninggal Dunia di Hari Jumat Apakah Husnul Khatimah? Begini Jawaban Buya Yahya