
BERITABATAM.COM, Karimun – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigastion Commiittee (CIC) Bambang menilai Kejaksaan Tinggi Kepri merupakan “Panglima Perang” dalam upaya memberantas korupsi sehingga diharapkan lembaga tersebut terus meningkatkan kinerjanya.
Hal itu dikatakan Bambang dalam rangka kunjungan ke Tanjung Pinang, Batam dan Tangung Balai Karimun dalam melakukan investigasi kasus korupsi di Kepri.
Ia mengungkapkan,”Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau merupakan panglima perang dalam mencapai cita-cita Indonesia yang bebas korupsi. Bangsa ini sedang berperang memberantas korupsi, dari Kejaksaan RI,hingga Kejati serta Kejari, ibarat panglima perangnya, yang menentukan kemenangan kita,”ujar Ketum CIC dalam keterangannya kepada wartawan di Tg.Balai Karimun, Senin, 1 November 2021.
CIC berharap di usia Kejaksaan ke-61 tahun, institusi tersebut semakin matang dan giat berjuang sebagai tulang punggung penegakan hukum di Indonesia.
Bambang juga menyampaikan rasa bangga dengan sederet prestasi Kejaksaan RI selama ini yang telah berhasil menyelesaikan perkara-perkara pelik serta menyelamatkan aset bangsa,seperti kasus PT.Jiwaseraya dan PT.Asabri.
Bambang Ketua Umum CIC mengingatkan Kejaksaan untuk berupaya menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Maju dengan penegakan hukum tidak lagi menitikberatkan kepada seberapa banyak perkara korupsi yang ditangani, namun lebih kepada upaya untuk menjamin suatu wilayah bebas dari korupsi.
Sebagai anak bangsa, Bambang mengungkapkan, “Kita semua memimpikan hari di mana seluruh wilayah Indonesia bebas dari tindak korupsi. Semua rakyat, aparatur sipil, pemangku jabatan, dan para pemimpin beserta jajarannya telah menerapkan dengan sepenuh hati untuk menghindari segala potensi korupsi dalam setiap tindakannya,” tuturnya
Terkait pelaksanaan penegakan hukum, CIC mendorong Kejaksaan agar memanfaatkan teknologi informasi demi mendukung keberhasilan kerja Kejagung RI di pusat maupun Kajati dan Kejari di seluruh daerah.
Hal itu menurut Bambang, khususnya karena Indonesia sedang menyambut Revolusi Industri 4.0 yang mentransformasi seluruh aspek ekonomi dan sosial sehingga Kejaksaan harus terus bekerja beriringan dengan teknologi agar selalu relevan dengan kondisi zaman.
Ketua Umum CIC memaparkan,”Kita ingin ada sinergi dan integrasi data antara pusat dan daerah sehingga penegakan kasus lintas wilayah administrasi bisa dieksekusi dengan akurat dan tepat karena datanya terpercaya dan terlindungi.
Teknologi informasi ini juga bisa menjadi penyokong utama untuk memperkuat internal Kejaksaan dan melakukan upaya reformasi birokrasi, pungkas Bambang. .
CIC Dia berharap Kejaksaan Tinggi selalu mengedepankan kepentingan rakyat dalam pengusutan kasus, terutama terkait tindak pidana korupsi.
CIC menilai pemberantasan korupsi masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak kunjung usai dan telah membebani negara begitu besar. (cecep)