
BERITABATAM.COM, Jakarta – Kabar bohong atau hoaks sudah menyasar ke berbagai flatform media sosial, salah satunya, WhatsApp.
Kini WhatsApp sering dijadikan lahan penyebaran berita hoaks oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, yang tentunya membuat Anda tidak nyaman karena merasa terganggu.
Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp sebenarnya sangat membantu penyampaian informasi singkat dan cepat kepada setiap penggunamya.
Hanya saja, kini sudah banyak oknum yang menyalahgunakan aplikasi tersebut untuk kepentingan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Atas kondisi tersebut, WhatsApp terus mengembangkan fitur-fitur untuk menanggulangi penyebaran berita hoaks.
Menurut Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia, Esther Samboh, pihaknya akan tidak hanya menyediakan aplikasi pesan instan tapi juga tetap bertanggung jawab sebagai pemangku kepentingan.
“Kami sebagai platform digital ada tanggung jawab juga sebagai pemangku kepentingan. Kami tidak hanya berikan platform, tapi, juga cara belajar lebih lanjut tentang platform yang sudah kami sediakan,” kata Esther Samboh.
Artikel yang telah terbit di SeputarTangsel.Com dari Antara berjudul Kerap Jadi Lahan Berita Bohong, WhatsApp Buat Fitur Anti Hoaks, perlu Anda cermati.
Fitur WhatsApp sebelumnya ada enkripsi end-to-end yakni pesan yang beredar terlindungi dan pengirim dan penerima pesan yang bisa melihat pesan tersebut.
Nah untuk fitur anti hoaks WhatsApp adalah fitur melaporkan atau report, pengguna bisa memanfaatkan fitur ini untuk melaporkan akun yang sering menyebarkan hoaks ke WhatsApp.
Pesan yang diteruskan merupakan penanda jika pesan tersebut ditulis oleh orang lain, bukan oleh si pengirim pesan sendiri. Ketika pesan itu sudah berkali-kali diteruskan, WhatsApp akan memberi label “forwarded many times”.
Selain fitur itu sendiri, WhatsApp juga bekerja sama dengan perusahaan cek fakta seperti Mafindo.
Selain fitur-fitur di dalam aplikasi, WhatsApp berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta ICT Watch untuk gerakan JaWAra Internet Sehat, yang diisi oleh 60 aktivis literasi digital terpilih dari 26 provinsi. (***)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Tips Menangkal Berita Hoaks dari WhatsApp