
BERITABATAM.COM, Tanjungpinang – Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepulauan Riau mengumumkan 11 pemenang lomba pada Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter, Senin 11 Januari 2022.
Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter BPNB Kepulauan Riau ini merupakan serangkaian acara yang sudah ada dari tanggal 6 Januari 2022.
Gebyar ini menampilkan 11 film-film dokumenter yang ada di Kepulauan Riau.
Dan untuk informasi pemenangnya masyarakat bisa mengakses kanal youtube BPNB Kepulauan Riau.
Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemdikbud dibawah Ditjen Kebudayaan.
Adapun cakupan wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau ini meliputi 4 (empat) wilayah kerja yakni, Provinsi Kepri, Riau, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala BPNB Kepulauan Riau , Toto Sucipto membuka secara langsung Malam Anugerah Gebyar Film Dokumenter 2022 disaksikan Dewan Penguji dan para Nominator yang hadir di lokasi acara.
Kegiatan perekaman peristiwa dan sejarah di film dokumenter ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan BPNB Kepulauan Riau setiap tahunnya.
“Setiap tahun kami mendokumentasikan sejarah dan budaya sekitar 10-12 film. Semuanya tentu saja dikerjakan dengan melibatkan masyarakat, Pemda, Komunitas dan hasilnya ini menjadi koleksi serta referensi di perpustakaan atau di medsos BPNB Kepulauan Riau,” ujarnya
Toto Sucipto juga mengatakan bahwa BPNB Kepulauan Riau terus berupaya untuk melengkapi bahan-bahan untuk pengenalan kebudayaan di wilayah kerja yakni, Provinsi Kepri, Riau, Jambi dan Bangka Belitung.
“Selain merupakan upaya kita untuk mengimplementasikan amanat Undang-undang no 5 tahun 2017 tetang kemajuan kebudayaan. Pendokumentasian sejarah dan budaya.
Dan sambungnya kegiatan ini seiring dengan motto BPNB Kepulauan Riau “Kenali Budaya Mu, Cintai Negeri Mu”
Selain itu, Toto Suciptot berharap video-video yang dihasilkan akan melengkapi referensi dalam upaya pengenalan kebudayaan artinya mudah dicermati , informatif , inspiratif dan dapat membantu upaya-upaya pemerintah dalam pengenalan kebudayaan.
“Tentu saja ujungnya adalah untuk meningkatkan ketahanan budaya serta menguatkan identitas serta jati diri dan karakter ,” ujarnya. (amril)