
BERITABATAM.COM, Jakarta – Lonjakan kasus aktif terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepri membuat kaget pemerintah pusat sejak Desember 2021 hingga awal Januari 2022. Dalam sekejab tercatat, ratusan orang dinyatakan terinfeksi Covid-19 sehingga pemerintah pusat melakukan kajian ulang status Zona Hijau untuk Provinsi Kepri.
Persoalan lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 menjadi pembahasan penting di Istana Kepresidenan, dan akhirnya Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menggelar Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet untuk mengevaluasi perkembangan PPKM di Indonesia, pada Senin malam (11/1/2022).
Hasil Ratas Kabinet, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi Pers mengatakan kondisi Indonesia saat ini sedang mengalami tren peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 maupun varian baru Omnicron meski terbilang masih rendah.
Tingginya kasus terkonfirmasi disebabkan oleh para para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang pulang ke tanah air dengan membawa persoalan baru. Akibatnya, di wilayah Zona Hijau terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi aktif Covid-19 seperti di Jawa, Kepulauan Riau (Kepri), dan Bali.
“Jumlah kasus terkonfirmasi aktif PPLN ini otomatis mempengaruhi jumlah transmisi lokal,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Lanjutnya, agar tidak bercampur aduk antara jumlah kasus PPLN dengan transmisi lokal, untuk itu pemerintah akan membenahi persoalan tersebut. Jumlah kasus PPLN akan di pisahkan dengan jumlah kasus yang terjadi di wilayah transmisi lokal. Hal ini dilakukan agar daerah tidak merasa dirugikan oleh jumlah real kasus terkonfirmasi aktif Covid-19.
Dia juga mencontohkan adanya kasus terkonfirmasi yang dibawa PPLN yang terjadi di pelabuhan kota Batam dan Tanjungpinang, ini nantinya tidak dimasukan kedalam jumlah kasus yang terjadi di wilayah Provinsi Kepri atau transmisi lokal.
“Nanti akan di buat Entry Point-nya untuk memisahkan antara kasus PPLN dengan transmisi lokal,” tutup Hartarto.
Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, melakukan protes keras dan menyurati Kementerian Kesehatan terkait data pemerintah pusat yang memasukan Kepri sebagai salah satu wilayah dengan kasus lonjakan aktif Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Ansar, menegaskan jika lonjakan kasus aktif Covid-19 di Provinsi Kepri bukan berasal dari transmisi lokal, namun disebabkan oleh PPLN yang pulang ke tanah air dengan membawa permasalahan baru kasus aktif Covid-19 maupun varian baru Omnicron. Kepulangan PPLN melalui Kepri juga disebabkan Pemerintah Pusat yang menjadikan pelabuhan Batam dan Tanjungpinang sebagai pintu masuk ke Indonesia bagi PPLN WNI maupun WNA. (fr/ hs)