
BERITABATAM.COM, Lingga – Vaksinasi Merdeka Anak di SDN 009 dan SDN 010 Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga berjalan sukses, Selasa (11/01/2022).
Kegiatan ini ditinjau langsung Kapolres Lingga, AKBP Arief Robby Rachman .SH.SIK.MSi., di dampingi Pejabat Utama polres Lingga.
Disela peninjauan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Anak, Kapolres Lingga juga menggelar Zoom Meeting bersama Kapolri. Vaksinasi Merdeka Anak dilakukan serentak di 30 Provinsi di Indonesia dan dipantau langsung oleh Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Saat Zoom Meeting, Kapolri sangat ramah menyapa dan berinteraksi dengan personil jajaran Polres Karimun dan personil Polda Kepri yang hadir.
Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., sangat mengapresiasi kinerja Polri di Kepulauan Riau dalam mensukseskan Vaksinasi Merdeka Anak secara Nasional.
Selain menyampaikan arahan terkait penularan Covid-19 varian baru Omicron, Kapolri juga berharap agar wilayah yang capaian vaksinya belum mencapai 70%, agar lebih ditingkatkan.
Usai kegiatan Zoom Meting bersama Kapolri, kepada wartawan, Kapolres Lingga AKBP Arief Robby Rachman .SH.SIK.MS., mengatakan kegiatan vaksinasi Merdeka untuk anak ini dilaksanakan secara serentak diseluruh indonesia yang dilakukan oleh Polda dan Polres seluruh Indonesia dan dikendalikan lansung oleh Mabes Polri.
Dalam Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka untuk anak ini, Polres lingga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten lingga dengan target Pencapaian Vaksinasi sebanyak 100% terhadap anak usia 6-11 tahun diakhir bulan Januari 2022.
“Adapun tujuan dilakukan Vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun ini supaya pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (TPM) berjalan lancar , maka target Pencapaian Vaksinasi harus sebanyak 70% guna menjaga kesehatan dan imunitas anak dari bahaya paparan virus corona, dan salah satunya adalah dengan cara memberikan suntikan vaksin terhadap pelajar Sekolah Dasar (SD),” tutur Kapolres menjelaskan.
Menurut Kapolres, penguatan imunitas terhadap anak, juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya. Sehingga tidak perlu ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga setelah PTM diberlakukan. (Purwanto)