
BERITABATAM.COM, Lingga – Jauh sebelum Sultan Mahmud Riayat Syah, yang Dipertuan Besar Kerajaan Johor Riau Lingga dan Pahang hijrah ke Daik Lingga tahun 1787, Daik Lingga dan pulau-pulau besar sekitarnya sudah berpenghuni.
Tome Pires dalam karyanya Suma Oriental menulis negeri bernama Lingga (Limaqua). Pires menulis karyanya itu abad 16 berdasarkan pengalamannya melakukan perjalanan, termasuk ke nusantara.
Pires mencatat Lingga terdiri atas empat pulau besar yang terletak di seberang Tongkal (Kuala Tungkal), nyaris berseberangan dengan tanah Palembang (Palimbao).
Negeri Lingga dipimpin seorang raja yang dikenal sebagai Raja Limqua.
Ia memiliki setidaknya 40 parao (perahu) dan lanchara. Penduduk Lingga paling suka berperang dibandingkan dengan penduduk di negeri lain, baik itu di Malaka. Raja Lingga sangat dicintai Orang Laut (Celate).
Wilayah Lingga penduduknya padat. Masyarakatnya terdiri dari kesatria campuran.
Di Lingga selain banyak kapal lanchara, juga ada tanaman obat lignaloe, beras dan bahan makanan yang melimpah, serta tanahnya sangat subur.
Raja Lingga mirip seperti orang Celates (Orang Laut) yang sangat kuat dan ditakuti. Jauh lebih ganas dari Raja Kampar.
Daerah Lingga memiliki prajurit yang besar antara 4-5 ribu prajurit.
Dalam wilayah Kepulauan Lingga, ada Pulau Berhala yang tidak berpenghuni dan terletak di depan Jambi.
Beberapa Orang Laut terkadang mampir ke tempat ini. Daerahnya memiliki sumber air yang melimpah.
Sementara, di depan Kuala Tungkal, ada Pulau Alang Tiga. Pulaunya berbentuk padang pasir, tidak berpenghuni dan memiliki sumber air yang baik.
Pengamatan Tome Pires pada abad 16 itu sejalan dengan sumber sejarah lain dalam Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu).
Jejak Lingga dalam pergulatan sejarah dan perkembangan Tamadun Melayu sangat jauh dan besar, serta sudah ujud sejak masa kemaharajaan Melayu Melaka (1349-1511).
Lingga adalah satu negeri yang berada dibawah kekuasaan Melaka meskipun Lingga mempunyai penguasa sendiri, seorang Raja yang takluk ke Melaka.
Dalam Sulalatus Salatin, diceritakan bahwa ketika Sultan Melaka Mansyursyah (1456-1477) berkunjung ke Majapahit, dia membawa sejumlah raja-raja daerah taklukannya termasuk Raja Lingga. (Liamsi,2018:19). (***)