
BERITABATAM.COM, Natuna – Ketua Pembina Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Natuna, Septi Dwiani Siswandi melaksanakan koordinasi bersama Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D), dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, di S Cafe Jalan Imam Hasanuddin, Ranai, Sabtu 12 Maret 2022 malam.
Rapat tersebut dilaksanakan untuk mempersiapkan Kabupaten Natuna pada ajang Kota Sehat pada kategori Padapa.
Septi mengatakan, untuk saat ini Natuna baru mampu mengikuti kota sehat pada kategori Padapa karena baru memenuhi 80 persen syarat dalam ajang kota sehat yang akan digelar pada tahun 2023.
“Untuk kategori Swati Saba Padapa, target indicator ODF (Open Defecation Free) atau bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) harus dapat mencapai 80%, untuk itu saya minta dinas terkait untuk terus menyosialisasikan hal ini agar kita dapat memenuhi syarat tersebut,” ungkap Septi.
Menurut Septi, dirinya mentargetkan Natuna sebagai salah satu pemenang dalam ajang kota sehat tahun berikutnya. Sebelumnya pada tahun 2021, tidak ada ajang kota sehat karena adanya pandemi Covid-19.
“Target kita memang juara pada ajang kota sehat, namun yang terpenting adalah, bagaimana kita berusaha semalam untuk terus mengajak masyarakat Natuna untuk hidup sehat,” jelas Septi.
Septi mengatakan, menciptakan lingkungan yang sehat dimulai dari diri sendiri dengan berperilaku hidup sehat. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dinas kesehatan Natuna masyarakat masih ada yang membuang air besar.
Lebih rinci Septi menjelaskan, kedepan dan tim akan melaksanakan pertemuan dengan seluruh camat kabupaten Natuna, untuk koordinasi pembinaan dari kabupaten ke kecamatan untuk kelembagaan dan penyelenggara penyelenggara KKS.
“Dalam KKS terdapat Indikator Pokok dan Indikator Tatanan yang harus dilaksanakan
Indikator Pokok melekat pada Dinas Kesehatan untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat,” terang Septi.
Terakhir Septi meminta peran serta dan keseriusan OPD yang terlibat dalam mensukseskan keikut sertaan Natuna dalam lomba tersebut.
“Integrasi dari semua OPD yang terlibat sangat dibutuhkan untuk mencapai 10 indikator tatanan diatas,” pungkas Septi. (dani)