
BERITABATAM.COM, Batam – Mahasiswa Universitas Internasional Batam (UIB) Jurusan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi membuat video animasi mengenai perindungan lingkungan terhadap dampak pengelolaan limbah rumah tangga di Kota Batam.
Animasi ini sengaja dibuat untuk digunakan sebagai media pembelajaran bagi para siswa dan siswi SMK Negeri 2 Gunung Talang.
“Video animasi akan kita serahkan ke SMK Negeri 2 Gunung Talang pada bulan Juni ini,” ujar Derwin Taai kepada Mediakepri.co, Senin, 29 Juni 2022.
Dikatakan, pembuatan video animasi ini merupakan sebuah bentuk edukasi dan pengabdian Mahasiswa UIB terhadap sekolah negeri.
Tugas ini merupakan kegiatan wajib dari kampus UIB sebagai pembelajaran bagi mahasiswa untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat dan sekaligus bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas baik dalam bentuk soft skill ataupun hard skill.
UIB, kata Derwin Taai, merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia dan tidak hanya berfokus pada bidang akademik saja tetapi juga menciptakan dimensi dalam berinteraksi dengan masyarakat luar.
Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini mencakup perubahan pola pikir masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.
Tidak hanya sebatas itu, kegiatan ini juga akan mendorong masyarakat sekitar dalam menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya.
“Kami dari kelompok Merdeka membuat sebuah video animasi demi menyelesaikan tugas mata kuliah umum Pancasila mengenai perindungan lingkungan terhadap dampak pengelolaan limbah rumah tangga di Kota Batam,” katanya.
Adapun anggota kelompok Merdeka terdiri dari Aisyah Fitri Deswalita (2132058), Derwin Taai (2131045), Kelvin (2131051), Kennedi (2132057), dan Wilson (2131052) dan dosen pembimbing Ardiansyah.
Dijelaskan, sebelum pembuatan video, kelompoknya melakukan penelitian dan survei terhadap apa yang menjadi penyebab lingkungan sekitar menjadi rusak.
Hasilnya, lanjut Derwin Taai, banyak polusi kendaraan, banjir akibat sampah, kebakaran hutan, rusaknya terumbu karang, limbah pabrik dan salah satunya diperoleh dari limbah rumah tangga.
Limbah rumah tangga dihasilkan dari aktivitas mandi dan mencuci yang dimana kandungan yang digunakan bersifat kimia.
Ketiadaan unit pembersih menjadi salah satu penyebab menumpuknya limbah yang dapat mencemari tanah dan lingkungan akibat pembusukan limbah.
“Penanganan limbah di Kota Batam menyediakan kontainer sampah yang diletakkan di sudut kota sehingga menghindari kontak langsung ke tanah atau dapat juga meletakkan tempat sampah di halaman,” katanya.
Menurut Derwin Taai, limbah rumah tangga dapat dipilah menjadi 2, limbah organik dan anorganik.
Limbah organik merupakan limbah yang mengandung karbon yang berasal dari makhluk hidup seperti kotoran manusia, hewan, dan sisa-sisa makanan.
Sedangkan limbah anorganik merupakan limbah non-karbon yang sulit diuraikan seperti plastik, kaca, logam, aluminium, dan bekas peralatan rumah tangga.
“Dari sekian banyak limbah yang kami teliti, ternyata limbah yang paling membahayakan adalah limbah rumah tangga dibanding limbah industri. Pembuangan limbah rumah tangga juga sangat mengancam lingkungan khususnya air laut,” katanya.
Kendala terbesar dalam pengelolaan limbah rumah tangga, lanjut Derwin Taai, adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelolanya.
Tidak hanya itu, limbah rumah tangga yang sulit terurai dan terdegradasi antara lain, plastik, karet, bahan tekstil, logam dan kaca.
Baca Juga: Di Era Digital Online Pegang Peran, Sirajudin Nur: Kita Wajib Dukung Media Berita
“Sehingga dari adanya kasus diatas, kami membuat video animasi mengenai penjelasan berbagai penanganan agar dapat terminimalisir, dari melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, menyediakan tempat sampah di halaman rumah, menggunakan bahan pembersih yang ramah lingkungan dengan ciri berbusa dikit hingga menerapkan konsep reduce, reuse, recycle dalam perumahan,” katanya.
Derwin Taai menghimbau pemerintah untuk memberikan institusi dalam mendukung keberhasilan program dan kegiatan penanganan limbah rumah tangga serta ketersediaan sarana prasarana juga harus dimiliki pemerintahan.
“Dengan adanya video animasi ini kami mengharapkan timbulnya benih-benih penanganan yang didapatkan di Kota Batam dan kota lain antara lain menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, mencegah adanya penyumbatan pada selokan dan menghindari banjir,” tutupnya. (bagus/hs)