
BERITABATAM.COM, Anambas – Keluarga warga Desa Teluk Siantan yang ditemukan tewas ngambang di keramba miliknya melapor ke Polres Anambas.
Keluarga ini melaporkan terkait beredarnya video yang disinyalir menjadi penyebab tewasnya warga Desa Teluk Siantan di keramba miliknya.
Diduga video yang dilaporkan dengan durasi 2 menit 50 detik itu yang menjadi pemicu nekatnya warga Desa Teluk Siantan yang ditemukan tewas.
Dalam laporan polisi nomor : LP/B/08/VII/2022/SPKT/Polres Kepulauan Anambas?Polda Kepri tanggal 06 Juli 2022, atas dugaan penyebaran video bermuatan asusila.
Video yang dilaporkan itu beredar melalui media sosial (medsos) di kalangan masyarakat Anambas.
Dalam video yang dilaporkan itu berisikan tentang penggerebekan yang dilakukan sejumlah warga terhadap pasangan muda-mudi yang hendak melakukan tindakan asusila.
Penggerebekan muda-mudi yang akan mesum di Sekolah Dasar yang berada di Desa Putik, Kecamatan Palmatak adalah anak warga Desa Teluk Siantan yang ditemukan tewas di keramba miliknya.
Menurut pelapor, Darwin dengan viralnya video tersebut telah menimbulkan tekanan batin dan psikolog.
Sehingga diduga kondisi ketertekanan inilah yang menyebabkan tewas warga Desa Teluk Siantan yang ngambang terikat tali tambang dengan batu.
“Kami dari pihak keluarga tidak bisa menerima viralnya video yang mempertontonkan aib dari keluarga kami,” kata Darwin di Polres Anambas seusai membuat laporan, Rabu, 6 Juli 2022.
Dikatakannya, dengan viralnya video ini, ayah dari korban perempuan dalam video merasakan malu, depresi. Lalu nekat bunuh diri,” jelas Darwin
Dirinya menuturkan, keluarga membuat laporan polisi untuk meminta hak sebagai masyarakat.
Karena, menurutnya penyebaran video yang telah terjadi tersebut melanggar ketentuan hukum undang-undang ITE
Dikataannya, kedatangan ke Polres ini hanya minta keadilan. Semua tindak pidana dalam masalah tersebut, tambahnya, diproses menurut hukum yang berlaku secara adil dan transparan.
“Saya berharap ini bisa jadi pelajaran untuk kita, bukan saya membela keluarga saya yang di dalam video, saya tegaskan bahwa memang perbuatan dalam video itu salah, tapi kita juga belajar untuk berhati-hati dalam setiap tindakan yang dilakukan, karena memang semua ini pasti ada timbal baliknya di negara Indonesia kita yang berlandasan dengan hukum,” jelas Darwin. (bagus/hs)