
BERITABATAM.COM, Anambas – Tambua Tasa, satu diantara kesenian yang ikut memeriahkan kegiatan MTQ IX Kepri di Anambas, Kamis, 14 Juli 2022.
Kesenian Tambua Tasa yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar) menciptakan keramaian tersendiri di MTQ IX Kepri di Anambas.
Dengan bebunyian dari Tabuhan Gandang Tambua di MTQ IX Kepri di Anambas ini membuat mata masyarakat dan para tamu langsung tertuju kepada para pemainnya.
Bukan hanya keseniannya saja yang asli dari wilayah Sumatera Barat, para pemainnya pun asli dari berbagai wilayah di Sumatera Barat.
Para pemain dari Padang Panjang, Pesisir, Pariaman, Bukit Tinggi ,Payakumbuh, Sawahlunto, dan Padang Kota.
Mereka kini bersatu dalam sebuah wadah organisasi bernama Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB).
Pembina Kesenian Tambua di IKSB Kepulauan Anambas, Akmal Nurzaman, menerangkan, kesenian Tambua ini paling banyak dimainkan di wilayah Pariaman dan Maninjau Kabupaten Agam
Tambua juga masih sering dimainkan dan menjadi tradisi dalam setiap kegiatan seperti upacara adat ataupun pesta perkawinan.
Lanjut Akmal mengatakan, kesenian Tambua masuk ke Kepulauan Anambas sejak 10 tahun lalu di bawah naungan Ikatan Keluarga Sumatera Barat.
“Karena di Anambas ada banyak pendatang dari Sumatera Barat, semua berkumpul untuk meramaikan suasana ya kita adakan Tambua,” tuturnya, Kamis, 14 Juli 2022 siang.
Lebih jauh dikatakannya, sellain meramaikan, kesenian ini pun sekaligus untuk mengingat kampung halaman.
Dijelaskannya, Kesenian Tambua dimainkan oleh satu grup atau kelompok, 1 orang sebagai penggendang Tasa atau pemimpin lagu, dan 9 atau 10 orang sebagai gandang tambua.
“Pada hari ini kita tampil di MTQ ini dalam rangka menyampiakan pesan kearifan budaya yang ada di Anambas,” ujarnya.
Selain itu, katanya, untuk mempromosikan budaya. Karena yang hadir di sini bukan hanya dari wilayah Provinsi Kepri, tapi ada turis juga, jadi kita sekaligus mempromosikan wisata dan kesenian.
Di Kabupaten Anambas sendiri, kesenian Tambua ini sebut Akmal, juga sering dimainkan dalam acara pernikahan warga Sumbar di Anambas.
Akmal pun mengimbau, agar generasi minang untuk mencintai budayanya sendiri.
Hal itu dilakukan juga untuk menumbuhkan kecintaan pada kampung halaman.
Untuk mendukung regenerasi budaya dan kesenian khas Minang, IKSB pun kini memiliki paguyuban pemuda minang yang diberi nama Generasi Muda Minang Anambas (GEMA). (ria fahrudin)