
BERITABATAM.COM, Natuna – Rapat pembahasan pembagian solar subsidi untuk nelayan di Desa Nyamuk, Siantan Timur berakhir dengan keributan.
Keributan nelayan saat membahas pembagian solar subsidi untuk nelayan di Desa Nyamuk terjadi di Gedung Serbaguna Desa Nyamuk, Senin, 18 Juli 2022.
Rapat nelayan yang membahas pembagian solar subsidi ini dipimpin oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Siantan Timur.
Informasi di lapangan, keributan saat pembahasan pembagian solar ini terjadi ketika ada seorang nelayan yang melontarkan kata yang tidak pantas.
Dan nelayan yang menyampaikan kata yang tidak pantas dari nelayan itu ditujukan ke Ketua HNSI Siantan Timur.
Mendengar ucapan yang tidak pantas ke Ketua HNSI Siantan Timur itu, memacu reaksi dari nelayan lain.
Lalu, sesama nelayan pun adu mulut terkait ucapan yang tidak pantas dan tak patut itu.
Tidak hanya adu mulut, emosi nelayan yang sudah tidak bisa dikontrol itu, menyebabkan antar nelayan itu pun saling lempar.
“Kau jangan mengatakan itu. Kita membahas pembagian minyak solar,” ujar Habibi, Ketua HNSI Siantan Timur sembari berdiri kepada salah seorang nelayan yang menghina dirinya.
Agar keributan tidak melebar dan menyebar, polisi menenangkan para nelayan dan rapat ditunda sementara waktu.
Setelah diistirahatkan, lalu rapat yang membahas penyaluran solar subsidi itu dilanjutkan kembali.
Dalam rapat itu, dihadiri Camat Siantan Timur Suhadi Kusumo Wijoyo, Kepala Desa Nyamuk Adnan, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Siantan Timur Samsudyn.
Lalu, Ketua BPD Nyamuk Safiri dan Kanit Intelkam Polsek Siantan Zulkifli serta Sekretaris HNSI Anambas Dedi Syahputra. (lintong)