
BERITABATAM.COM, Batam – Sebanyak delapan wartawan di Kepri yang dinilai belum layak menyandang status wartawan kompeten.
Delapan wartawan yang belum kompeten ini diketahui saat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Dewan Pers di Batam, Sabtu, 2 Juli 2022.
UKW yang berlangsung selama dua hari, 1 dan 2 Juli 2022 di hotel Best Western Premiere (BWP) Panbil, Batam, tersebut merupakan UKW ke-26 yang digelar Dewan Pers.
Kegiatan ini secara resmi ditutup Ketua Komisi Pemberdayaan Organisasi Dewan Pers, Asmono Wikan.
UKW di Batam ini difasilitasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kepri.
Candra Ibrahim, salah seorang penguji mengumumkan hasil UKW tersebut.
Dari 56 peserta yang terdiri dari 42 peserta dari PWI Kepri dan 12 peserta dari IJTI Kepri, delapan orang dinyatakan belum lulus uji.
Namun, Candra tidak merinci dari tingkatan mana saja yang tak lolos. Muda, Madya, atau Utama.
“Jangan pernah berhenti berusaha, terus belajar. Bagi yang lulus selamat, namun penilaian akhir tetap ada di Dewan Pers,” kata Candra, yang juga merupakan Ketua PWI Kepri tersebut.
“Ini tugas dan PR kita bersama-sama dalam meningkatkan kualitas teman-teman,” pesan Candra pada Ketua PWI Kabupaten/Kota di Kepri yang juga hadir dalam penutupan UKW tersebut.
Sementara Ketua Komisi Pemberdayaan Organisasi Dewan Pers, Asmono Wikan berpesan pada peserta yang lulus tak berpuas hati dan tingkatkan terus kompetensi yang dimiliki.
Bagi yang belum lulus agar terus belajar dan meningkatkan kualitas diri.
“Kita tak akan pernah lelah mengajak kawan-kawan yang belum menikmati hasil seperti ini untuk terus mengejar kompetensinya dengan cara-cara yang tepat,” katanya.
Lebih jauh ditegaskannya, saat ini hanya Dewan Pers di Republik ini secara sah menjadi lembaga yang bertugas menguji wartawan di Republik ini.
Sebelumnya dalam pembukaan UKW Asmono Wikan berharap UKW dapat meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan.
Lalu, dengan UKW ini dapat menegakkan kemerdekaan pers berdasarkan kepentingan publik, menjaga harkat martabat kewartawanan sebagai profesi khusus penghasil karya intelektual, serta menghindarkan penyalahgunaan profesi wartawan.
“Saya mengharapkan seluruh profesi mempunyai kompetensi yang tinggi. Maka hari ini UKW punya andil besar untuk membangun jurnalisme yang profesional. Sisi lain pentingnya UKW adalah semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat pada profesi wartawan,” kata Asmono Wikan. (bagus/hs)