
BERITABATAM.COM, Jakarta – Setelah mengalami kegagalan pada awal pekan ini, NASA kembali menunda awal dari misi Artemis 1 Moon.
Instansi ini dipaksa untuk membatalkan peluncuran pada hari Sabtu lalu setelah staf di Kennedy Space Center gagal memperbaiki kebocoran hidrogen cair.
Kebocoran ini terjadi pada titik koneksi hidrogen cair pada roket beban berat Space Launch System generasi selanjutnya milik NASA.
Mengutip Engadget, NASA mendeteksi kebocoran ini pada pukul 7.23 AM ET dan mencoba untuk memperbaikinya dalam sejumlah cara berbeda.
Namun setelah tiga upaya yang disarankan kru darat mengalami kegagalan, NASA memutuskan untuk menunda peluncuran tersebut.
Rencana peluncuran pada hari Senin ini juga dibatalkan setelah satu dari empat di SLS tidak dapat mencapai suhu sesuai untuk mengirim Artemis 1 ke luar angkasa.
NASA mengumumkan penundaan peluncuran misi Artemis 1 ini via akun Twitter resminya, menyebut bahwa tim berupaya untuk memperbaiki permasalahan terkait dengan kebocoran pada perangkat yang bertugas mentransfer bahan bakar ke roket, namun mengalami kegagalan.
Asalkan NASA dapat memperbaiki kebocoran pada Launch Pad 39B, instansi ini akan memiliki satu peluang terakhir yang dapat mencoba peluncuran sebelum penundaan besar menjadi tidak terelakkan.
Apabila roket tidak dapat meluncur pada tanggal 5 September, NASA perlu mengembalikan SLS ke Kennedy Space Center’s Vehicle Assembly Building.
Roket tersebut perlu kembali menjalankan pengujian sistem terminasi terbang.
Apabila hal tersebut terjadi, maka waktu paling cepat untuk Artemis 1 dapat meluncur guna menjalankan misinya adalah pada tanggal 19 September.
Namun sejumlah pihak menilai peluncuran pada bulan Oktober lebih memungkinkan.
Sebelumnya, NASA mengumumkan bahwa tim Voyager tidak hanya telah menemukan permasalahan penyebab data telemetry Voyager 1 tidak akurat, tapi juga telah menyelesaikannya.
Penyebab tim di Bumi menerima data yang berbelit karena sistem artikulasi dan kontrol sikap (AACS) roket telah mengirimkan kembali informasi melalui komputer onboard yang telah berhenti bekerja bertahun-tahun lalu. (redaksi)