
BERITABATAM.COM, Batam – Pengamat politik, Zamzami A Karim mengatakan seorang wakil rakyat siapa pun dia tak boleh menyerang lawan bicaranya secara fisik.
Karena hal itu telah mengabaikan nilai-nilai etika dan kepatutan.
Hal itu diutarakannya usai melihat video Anggota DPRD Kota Batam, Safari Ramadhan atau yang lebih dikenal dengan panggilan Buya yang ngamuk saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi I DPRD Kota Batam, Jumat, 2 September 2022.
RDP membahas kisruh pemilihan RW di Kelurahan Tanjungriau, Sekupang.
Buya yang merupakan Ketua DPD PAN Batam tak mampu mengendalikan emosi. Dia kemudian melemparkan mikrofon yang ada di depannya.
Tak hanya sampai di situ, Buya yang terlihat makin emosi kemudian naik ke atas meja dan hendak mengejar Lurah Tanjungriau, yang dianggapnya tak becus mengurus masyarakat sehingga terjadi konflik dalam pemilihan RW yang kemudian berujung pada RDP di Komisi I DPRD Kota Batam.
“Bagaimanapun tidak patut dan berbahaya jika membiarkan wakil rakyat yang menyerang lawan bicaranya secara fisik seperti itu. Berdebatlah sekeras mungkin, tapi jangan main fisik, itulah cara politik berkeadaban,” kata Zamzami A Karim yang merupakan Dosen Stisipol Raja Haji, Tanjungpinang, Sabtu, 3 September 2022.
Pandangan senada juga diutarakan Direktur Perwakilan Public Trust Institute Kepulauan Riau, Robby Patria.
Menurutnya apapun alasannya, namanya gedung dewan itu merupakan tempat terhormat.
Siapa pun yang menjadi anggota dewan harus mampu menjaga sikap.
“Jadi mereka yang menjadi anggota dewan harusnya berprilaku menjaga etika sopan santun, etika yang berlaku di seluruh dunia. Di Barat, di Timur, tak akan membenarkan etika naik ke atas meja dan melempar mik ke arah lawan bicara,” tegasnya.
“Makanya kata Rasulullah, kalau marah suruh berwudhu. Biar sejuk dan otak kembali normal,” kata Robby.
Zamzami A Karim menyarankan, Badan Kehormatan Dewan DPRD Kota Batam untuk bertindak. Karena sikap Safari Ramadhan bisa menjadi preseden buruk ke depan.
Dihubungi terpisah, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Batam, Bobby Alexander Siregar belum memberikan jawaban saat dimintai tanggapan terkait kasus Safari Ramadhan tersebut.
“Abang masih Rapim (Rapat Pimpinan),” jawabnya melalui pesan Whatsapp, Senin, 5 September 2022 siang. (kmg/redaksi)