
BERITABATAM.COM, Jakarta – Setiap makanan dan minuman yang memiliki rasa yang enak tentu menjadi penambah selera.
Sudah barang tentu, makanan dan minuman yang enak ini, khususnya manis berlebihan tidak akan ditinggalkan begitu saja.
Padahal, makanan dan minuman yang enak itu harus kita perhatikan rasa manis berlebihan yang dikandunginya.
Dan untuk makanan dan minuman yang memiliki manis berlebihan harus dihindari.
Soalnya, mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dapat memicu berbagai macam gangguan kesehatan.
Sumber rasa manis pada makanan dan minuman umumnya adalah gula.
Jenis gula yang biasa ditambahkan dalam minuman atau makanan cukup beragam, mulai dari gula pasir, brown sugar, gula aren, gula merah, gula rafinasi, madu, hingga sirup jagung.
Gula merupakan karbohidrat yang menjadi sumber energi bagi tubuh.
Secara alami, gula bisa ditemukan pada buah-buahan atau produk susu.
Konsumsi gula alami ini umumnya tidak berbahaya karena buah-buahan dan produk susu juga mengandung nutrisi lain, seperti serat dan kalsium yang diperlukan oleh tubuh.
Disadur dari alodokter.com, berikut bahaya di balik konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan.
Batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah 54 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.
Batas ini merupakan total gula dari semua minuman dan makanan yang Anda konsumsi dalam satu hari.
Jumlah ini termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, susu, teh manis, boba, minuman bersoda, donat, atau keik.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya minuman dan makanan manis:
- Obesitas
Konsumsi minuman dan makanan manis berlebihan acap kali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan hingga obesitas.
Hal ini karena minuman dan makanan manis kebanyakan mengandung gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar, sehingga membuat Anda makan lebih banyak.
Selain itu, asupan gula berlebih juga dapat mengganggu metabolisme dan kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol.
- Diabetes
Obesitas akibat konsumsi minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Tak hanya obesitas, asupan gula berlebih secara terus-menerus juga bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu terjadinya penyakit diabetes.
- Penyakit jantung
Risiko kematikan akibat penyakit jantung diketahui lebih tinggi terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi minuman dan makanan manis.
Hal ini karena kadar gula berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, konsumsi gula berlebih juga bisa menyebabkan aterosklerosis dan stroke.
- Kulit berjerawat
Bahaya minuman dan makanan manis selanjutnya adalah memperparah atau menyebabkan kulit berjerawat.
Kadar gula dalam tubuh yang melonjak tinggi dapat meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan.
Kondisi-kondisi tersebut dapat memicu timbulnya jerawat di kulit.
Selain menyebabkan kulit berjerawat, minuman dan makanan manis juga dapat memperparah keriput di wajah dan mempercepat proses penuaan kulit.
- Penyakit kanker
Peradangan di tubuh, obesitas, dan resistensi insulin karena konsumsi gula berlebih diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker.
Dan potensi penyakit kanker itu, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker esofagus.
- Kerusakan gigi
Gula menjadi salah satu penyebab utama kerusakan gigi.
Gula dari asupan minuman dan makanan manis yang menempel di gigi akan membantu bakteri menghasilkan asam dan mengikis email gigi.
Namun, kondisi tersebut tidak berlaku untuk gula alami dari buah-buahan dan sayuran.
Gula alami ini relatif aman untuk kesehatan gigi selama dikonsumsi secara langsung.
Jika diolah menjadi jus atau smoothie, gula dalam buah atau sayur akan terlepas dan justru memicu kerusakan pada gigi.
- Depresi
Minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.
Hal ini karena gula yang terkandung di dalam hidangan manis dapat menyebabkan ketagihan, serta meningkatkan kadar opioid dan dopamin di dalam otak.
Agar tidak menderita berbagai penyakit di atas, pastikan Anda mengonsumsi minuman dan makanan manis dalam jumlah yang wajar dan tidak melebihi batas konsumsi gula harian yang disarankan. (redaksi)