
BERITABATAM.COM, Jakarta – Tragedi Kanjuruhan jadi sejarah kelam bagi persepakbolaan Indonesia hingga dunia pun ikut berempati.
Ratusan nyawa melayang sia-sia akibat kesalahan prosedur pengamanan yang dilakukan pihak aparat dan panitia pelaksana pertandingan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun harus turun tangan untuk menyelesaikan berbagai masalah akibat Tragedi Kanjuruhan.
Salah satu yang dilakukan Jokowi adalah melobi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) agar Indonesia lolos dari sanksi.
Sedangkan langkah besar Jokowi pasca Tragedi Kanjuruhan adalah menggandeng FIFA melakukan transformasi sepak bola Indonesia.
“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 7 Oktober 2022.
Selain itu, dalam surat tersebut juga disampaikan bahwa sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA terkait Tragedi Kanjuruhan, pada 1 Oktober 2022 lalu.
“Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenaka sanksi oleh FIFA,” imbuh Presiden Jokowi.
Dalam siaran pers tersebut, Jokowi juga memaparkan bahwa akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia.
Pertama, membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.
Kedua, memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
Keempat, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada.
Kelima, menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
“Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga akan berkunjung ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” katanya. (redaksi)