BerandaKEPRIIsu DJPL Diungkit Kembali, Aktifis :  'Lagu Lama' yang Hanya Membunuh Karakter...

Isu DJPL Diungkit Kembali, Aktifis :  ‘Lagu Lama’ yang Hanya Membunuh Karakter Ansar Ahmad

BERITABATAM.COM, Bintan – Segelintir orang di Kepri kembali mengangkat isu Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan (DJPL) di Bintan.

Isu itu selalu diarahkan kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang saat itu sebagai Bupati Bintan.

Padahal, mekanisme pencairan DJPL paska tambang tersebut tidak menjadi persoalan lagi.

Dan wajar, jika masih ada orang yang mengungkit ‘Lagu Lama’ itu sejumlah aktifis pergerakan Provinsi Kepri merasa geram.

Aktifis Pergerakan Provinsi Kepri, Andi Cory Patahuddin menilai Ansar Ahmad menjadi target dari sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat.

Menanggapi mengangkat kembali isu DJPL itu, Ia menegaskan hal itu hanya upaya pembunuhan karakter terhadap pemimpin Kepri, Ansar Ahmad.

“DJPL ini adalah lagu lama yang 10 tahun lalu terus dimainkan menjelang Pemilu, “ujarnya.

Andi Cori merasa perlu menjelaskan seputar DJPL tersebut yang selalu diarahkan miring kepada Ansar Ahmad.

Karena Ia pernah menyetorkan DJPL itu kapasitasnya sebagai salah satu direktur perusahaan pertambangan.

Andi Cori menegaskan pencairan DJPL tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan direktur perusahaan.

“DJPL ini adalah lagu lama yang 10 tahun lalu terus dimainkan menjelang Pemilu. Pencairan DJPL tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan direktur perusahaan, “tegas Andi Cori.

Ia pun mengungkapkan sebenarnya uang DJPL itu hanya seputar penyimpanan dan pemindahan kepada dan dari Bank.

Karena katanya saat itu terdapat perbedaan persepsi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri dengan BPK.

Khususnya menyangkut persepsi antara bank perkreditan pemerintah daerah dan bank umum pemerintah dalam penyimpanan dana DJPL melalui rekening QQ bupati/wali kota.

Menurut OJK sebut Andi Cori, pada saat itu Bank Pemerintah Daerah (BPD) merupakan bank pemerintah.

Sementara pendapat BPK berdasarkan PP Pertambangan, sebagai penampung dana tersebut adalah Bank Umum Pemerintah seperti BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN.

“Berdasarkan surat pihak kejaksaan dan KPK, dana DJPL itu harus ditarik. Penarikan itu justru ada di zaman Apri Sujadi sebagai Bupati Bintan, “katanya

Setelah penarikan tersebut tambah Andi Cori, uang DJPL tersebut diserahkan ke Pemerintah Provinsi Kepri pada saat itu.

“Kemudian dititipkan di salah satu bank, “kata Andi Cori.

Lagi-lagi tambahnya pemindahan dana DJPL itu dilakukan sebelum Ansar Ahmad menjadi Gubernur Kepri.

“Kenapa beliau dijadikan target dalam pergerakan sekelompok masyarakat di KPK. Ini ada upaya pembunuhan karakter pak Ansar di masyarakat luas, “ujar Andi Cori dengan nada bertanya.

“Dan ini perlu dipertanyakan masyarakat yang mana. Apakah mereka murni melakukan pergerakan atau ada motif lain dibalik pergerakan ini. Motif kelompok pergerakan di KPK yang menyudutkan Gubernur Kepri juga perlu dipertanyakan. Sebab, dokumen tersebut adalah dokumen 10 tahun yang lalu, “papar dia.

Selaku warga Pulau Bintan, Cori tahu persis tentang DJPL. Tudingan terhadap Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang saat itu Bupati Bintan tidak benar.

“Kebenaran yang sebenarnya adalah surat edaran dari kejaksaan dan KPK yang meminta dana DJPL semula di Bank Pemerintah Kabupaten Bintan. Kemudian, dari surat KPK dan kejaksaan tersebut, maka harus dipindahkan ke provinsi,” jelasnya.

Cori mengingatkan kelompok orang tersebut tidak mengganggu marwah masyarakat Kepri dengan mengobok-obok pemimpin dengan tuduhan keji. (redaksi)

Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Segelintir Orang Ungkit Kembali Isu DJPL, Aktifis : ‘Lagu Lama’ yang Hanya Membunuh Karakter Ansar Ahmad

ads ads
- Advertisment -spot_img
spot_img