
BERITABATAM.COM – Tim Pengelola Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung melakukan kunjungan benchmarking ke JDIH DPRD Kota Batam dan ke JDIH Kota Batam, Senin – Selasa 30-31 Januari 2023.
JDIH DPRD dan JDIH Pemkot Batam merupakan pengelola JDIH Terbaik I Nasional kategori DPRD Kota dan kategori Pemerintahan Kota.
Kunjungan dipimpin Penanggung Jawab JDIH DPRD Kota Bandung yang juga Sekretaris DPRD Kota Bandung, HM Salman Fauzi, SIP, MM dan diterima Sekretaris DPRD Kota Batam, Aspawi Nangali S.Sos, MM dan jajarannya.
Pada kesempatan tersebut, Tim JDIH DPRD Kota Bandung mengorek kiat-kiat JDIH DPRD Kota Batam menjadi terbaik 1 selama dua tahun berturut-turut.
“Kami yang merupakan pendatang baru di keanggotaan JDIH DPRD tentu sangat senang bisa berguru kepada mereka yang telah menjadi yang terbaik di tingkat nasional,” ujar Salman.
JDIH DPRD Kota Bandung sendiri, meskipun merupakan pendatang baru namun berhasil menorehkan prestasi sebagai kategori terbaik II nasional untuk kategori DPRD Kota.
Salman berharap, dengan belajar ke beberapa pengelola JDIH yang sudah menorehkan prestasi nasional, pihaknya berharap tahun 2023 ini Kota Bandung dapat memperbaiki peringkat.
“Target kami memang harus selalu lebih baik dari sebelumnya. Hal ini bukan semata-mata mengejar penghargaan, namun lebih pada pelayanan kepada masyarakat Kota Bandung dan bukti otentik atas kinerja anggota DPRD Kota Bandung,” papar Salman.
Sebelumnya, tim JDIH DPRD Kota Bandung memang melakukan beberapa kali benchmarking atau kunjungan perbandingan ke pengelola JDIH yang masuk kategori terbaik nasional.
JDIH yang pernah dikunjungi salah satunya adalah JDIH Kementerian Marves yang selalu menorehkan prestasi dalam Anugerah JDIHN.
“Hasil benchmarking yang kami lakukan memang memberikan pengaruh positif. Setidaknya kami, walau pendatang baru mampu menjadi peringkat 2 terbaik nasional dan menjadi terbaik pertama untuk tingkat Provinsi Jawa Barat,” ujar Salman.
Beberapa inovasi dilakukan tim JDIH DPRD Kota Bandung dalam menyosialisasikan peraturan daerah yang dihasilkan DPRD Kota Bandung.
“Kami memiliki apa yang dinamakan Warung JDIH, maskot Kang Jede dan Teh Iha dan juga acara-acara offline yang digelar untuk sosialisasi Perda,” ujarnya.
Selain itu, menurut Salman, JDIH DPRD Kota Bandung juga memiliki apa yang dinamakan Duta JDIH.
“Duta JDIH ini merupakan anak-anak muda yang bertugas untuk menyebarkan keberadaan JDIH DPRD Kota Bandung. Mereka dipilih dari beberapa perguruan tinggi yang menjalani magang di DPRD Kota Bandung sehingga ketika masa magang mereka selesai, akan terbentuk networking dalam sosialisasi JDIH,” jelas Salman.
Inovasi terbaru dari JDIH DPRD Kota Bandung adalah mencetak peraturan yang dihasilkan DPRD Kota Bandung dengan hurup Braille.
“Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami menyebarkan perda perda ke semua kalangan termasuk mereka yang mengalami disabilitas netra,” ujar Salman.