
BERITABATAM.COM, Jakarta – Gerhana matahari hibrida terjadi pada tanggal 20 April 2023, fenomena tersebut dapat diamati di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dikutip dari laman BMKG, Gerhana matahari hibrida merupakan gerhana matahari yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Sehingga di suatu tempar tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.
Gerhana matahari hibrida adalah peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena.
Pengamatan kedua gerhana tidak dapat dilakukan secara bersamaan dan teramati di lokasi yang sama.
Pihak BMKG Tanjungpinang Kepri, menjelaskan bahwa fenomena gerhana matahari sebagian dapat disaksikan di provinsi tersebut dengan durasi 2 jam 8 menit.
“Gerhana matahari akan teramati di seluruh Kabupaten dan Kota di Kepri berkisar 2 jam 8 menit,” jelas pihak BMKG Tanjungpinang.
Menurut BMKG untuk wilayah Kepri, gerhana matahari sebagian dapat diamati pada pukul 09.48 WIB pagi hingga pukul 12.18 WIB. Adapun puncak gerhananya terjadi pada pukul 10.53 WIB.
Terkait terjadinya gerhana matahari tersebut, BMKG mengimbau agar masyarakat tidak melihat fenomena tersebut secara langsung dengan alasan adanya radiasi yang kurang baik terhadap mata.
Gerhana matahari hibrida menjadi fenomena yang cukup langka terjadi, peritiwa tersebut dapat terjadi selang puluhan tahun. (redaksi)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Gerhana Matahari Hibrida, Fenomena Langka Ini Dapat Teramati di Indonesia