BERITABATAM.COM, Jakarta – Beragam upaya terus dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan pertumbuhan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik.
Kali ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengikut sertakan badan usaha untuk mengakselerasi konversi motor BBM ke listrik dengan Program Konversi 1000 Motor Listrik.
Sejauh ini pelibatan badan usaha untuk mengratiskan konversi menunjukkan hasil yang cukup baik.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dukungan badan usaha sektor ESDM menujukkan adanya kepedulian yang sama terkait lingkungan yang bersih.
“Dukungan badan usaha baik BUMN, maupun swasta nasional telah memberikan kontribusi yang besar dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Dadan 23 Agustus 2024.
Dia menyebutkan, Dukungan badan usaha sektor ESDM tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengakselerasi program konversi sehingga dapat berjalan dengan optimal.
“Pelibatan badan usaha dalam program konversi ini adalah untuk memperluas program konversi ini menjadi bagian dari kegiatan CSR-nya. Badan usaha juga dapat mengkonversi kendaraan operasional yang mereka miliki secara internal,” ujar Dadan.
Dadan juga menyampaikan, untuk mewujudkan program tersebut di atas, Kementerian ESDM telah didukung melalui kolaborasi 4 perusahaan melalui program CSR sebanyak 64 unit di tahun 2023 dan 50 perusahaan sebanyak 1.044 unit di tahun 2024 ini.
Selain kendaraan yang dimiliki badan usaha Dadan juga menyarankan kepada Pemerintah Daerah dapat mengonversi kendaraan dinas mereka menjadi motor listrik.
“Pemerintah menanggung semua biaya konversi kendaraan dinas plat merah yang ada di pemerintah daerah. Semuanya bisa dikonversi menjadi kendaraan listrik ,” lanjut Dadan.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiana Dewi menyatakan hal sama, pertumbuhan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi seyogyanya dapat menjadi bagian dari pergerakan ekonomi masyarakat.
“Kami menginginkan adanya pengurangan emisi. Ini juga menjadi bagian dari pergerakan ekonomi. Jadi kita harapkan nanti multiplier efeknya bagi perekonomian masyarakat dalam rangka transisi energi yang berkeadilan ini berjalan dan tentunya kita mendukung industri lokal kita untuk bisa menghadirkan ikhtiar kita untuk mewujudkan ketahanan energi nasional,” pungkas Eniya. (ria fahrudin)