
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Riau Dr. Besri Nasrul, yang menyampaikan bahwa “Kegiatan yang bersifat ilmiah seperti ini yang diharapkan selalu ada”. Bapak Fadil Nandila dari Yayasan Konservasi Alam Nasional (YKAN) menyampaiakan dalam pembukaan nya bahwa “Diharapkan riset ini bukan hanya berdampak untuk YKAN dan Desa Teluk Pambang, tetapi juga menjadi sumber literatur”. Kegiatan ini membahas hasil penelitian tentang kajian dampak restorasi dan perlindungan ekosistem mangrove terhadap aspek ekologi, sosial, ekonomi dan tata kelola di Desa Teluk Pambang yang sudah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2024. Penyampaian hasil dibuka dengan pemaparan tentang aspek ekologi tentang regenerasi dan biofisik di Desa Teluk Pambang yang disampaikan oleh Bapak Niskan Walid Masruri. “Pada hasil yang didapatkan perlu adanya batasan jelas plot dan adanya label pada bibit untuk memperjelas hasil kegiatan pengukuran”. Penyampaian hasil dilanjutkan dengan pembahasan tentang senyawa bioaktif pada tumbuhan mangrove di Desa Teluk Pambang yang disampaikan oleh Ibu Yanti Nopiani. “Hasil dari analisis proksimat yang dilakukan menunjukan bahwa buah dari jenis mangrove Xylocarpus granatau, Rhizophora apiculate, dan Rhizophora mucronate memiliki potensi untuk menjadi produk turunan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat”. Selain pada tumbuhan analisis proksimat biota laut pada lokan dan buah tanah juga dilakukan oleh Bapak Nofri Sandria. Dari hasil analisis yang dilakukan “Hasil menunjukan memiliki protein yang tinggi, oleh karena itu untuk meningkatkan nilai perlu adanya bentuk produk lainnya yang dijual masyarakat, bukan hanya bahan mentah saja.”. Aspek ekologi yang dibahas lainnya adalah tentang keanekaragaman flora dan fauna pada ekosistem mangrove yang ada di Desa Teluk Pambang. Penyampaian dilakukan oleh Bapak Arya Arismaya Metananda, yang menyampaikan tentang struktur dan komposisi mangrove, serta keanekaragaman jenis mamalia, aves (Burung), herpetofauna, amfibi, dan reptil. “Adanya penambahan jenis dari jenis mangrove dan fauna yang ada, dikarenakan adanya keberhasilan dari restorasi yang ada. Oleh karena itu kegiatan perlindungan juga perlu memperhatikan terhadap fauna”. Kajian tentang tata Kelola juga dilakukan oleh Bapak Nur Suhada. Pada Pembahasan beliau menyampaikan bahwa “Perlunya peraturan daerah tentang mangrove yang kuat, sehingga regulasi pada tingkat desa berdasar pada hukum. Aspek keberlanjutan memberikan ruang untuk bisa melakukan upaya perlindungan lebih maksimal khusus pada alternatif mata pencaharian berbasis mangrove pada masyarakat suku asli. Kegiatan restorasi mangrove juga perlu memperhatikan aspek sosial dan ekonomi juga perlu dalam mendukung keberhasilan kegiatan. Pada aspek sosial dilaksanakan oleh Bapak Meki Herlon. Beliau menyampaikan bahwa “Dalam kegiatan ini ada sikap positif sehingga adanya perubahan perilaku dari masyarakat yang ada”. Aspek ekonomi disampaikan oleh Bapak Zulhamid Ridho. “Adanya saling keterkaitan dengan sosial dan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan mangrove yang ada di Desa Teluk Pambang berupa pembuatan menjadi arang. Pemanfaatan lainnya adalah adanya tambak udang di Desa Teluk Pambang” Penyerahan dokumen hasil dan pemberian cinderamata dilakukan pada sesi akhir kegiatan seminar. Dari hasil yang didapatkan perlu adanya riset lanjutan yang perlu dilakukan agar informasi yang didapatkan lebih lengkap sehingga dapat menjawab sebab akibat lainnya yang menjadi aspek tambahan dalam keberhasilan restorasi mangrove. (ria fahrudin)