
BERITABATAM.COM, Jakarta – Manusia tidak akan pernah puas terhadap apa yang sudah diperolehnya.
Manusia memiliki keserakahan dan ambisi yang kuat.
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas).
Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah.’ Kemudian Allâh mengampuni orang yang bertaubat.[HR. al-Bukhâri dan Muslim]
Dari ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata :
“Saya pernah mendengar Ibnu Zubair dalam khutbahnya di atas mimbar di Mekah berkata:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِيَ وَادِيًا مَلْأً مِنْ ذَهَبٍ، أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا، وَلَوْ أُعْطِيَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا، وَلَا يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوْبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ.
Wahai manusia! Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‘Sungguh, seandainya anak Adam diberikan satu lembah yang penuh dengan emas, pasti dia akan ingin memiliki lembah yang kedua.
Dan jika seandainya dia sudah diberikan yang kedua, pasti dia ingin mempunyai yang ketiga.
Tidak ada yang dapat menutup perut anak Adam kecuali tanah.
Dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.’[HR. al-Bukhâri]
Dua hadits ini menjelaskan bahwa manusia sangat tamak dan rakus kepada harta, meskipun hartanya sudah melimpah ruah.
Diumpakan, ia memiliki satu lembah emas, tetap saja ia ingin dua lembah emas, kalau sudah memiliki dua lembah emas atau harta yang banyak.
Maka tetap dia tamak dan berambisi untuk memiliki tiga lembah emas.
Dan tidak ada yang dapat mencegah keserakahan manusia, ambisinya dan angan-angannya kecuali kematian.
Oleh karena itu di dalam hadits ini, manusia disuruh bertaubat kepada Allâh Azza wa Jalla atas ketamakannya dan keserakahannya.
Dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan menerima orang yang bertaubat dengan taubat yang ikhlas, jujur, dan benar.
Sumber : FB Surabaya Mengaji. (***)