
BERITABATAM.COM, Batam – Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Jefridin, mengatakan TPID Kota Batam telah melakukan sejumlah strategis dan langkah konkret dalam mengendalikan inflasi di Kota Batam.
Langkah konkret tersebut diantarannya berupa operasi pasar murah, sidak harga pasar, berkoordinasi dengan daerah penghasil, memberikan subsidi BBM untuk transportasi anak sekolah.
Dan juga melaksanakan rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Batam.
Pernyataan Jefridin ini saat turut hadir rapat koordinasi rutin secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Rapat digelar di Shasana Bakti Praja Kementerian Dalam Negeri RI, Selasa 4 Februari 2025.
“Kemarin juga sudah dilakukan sidak ke pasar dan distributor untuk memastikan tidak ada penahanan stok barang.
Dinas terkait juga terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok.
Serta mencanangkan gerakan menanam guna memperkuat ketahanan pangan daerah,” ujar Jefridin.
Jefridin mengungkapkan, bahwa inflasi di Kota Batam pada Januari 2025 (Desember 2024 terhadap Januari 2025) juga dipengaruhi oleh beberapa komoditas utama.
Diantaranya cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, sewa rumah, emas perhiasan, mie, cabai hijau, nasi dengan lauk, telur ayam ras, serta ikan layang/ikan benggol.
“Banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga ini, salah satunya adalah gangguan pasokan akibat libur panjang.
Rantai pasokan mulai dari petani, pedagang, hingga ekspedisi banyak yang tidak beroperasi selama periode tersebut,” jelas Jefridin.
Ia menambahkan bahwa pasokan cabai dari Aceh yang biasanya dikirim melalui kapal Dumai sempat terhenti selama libur panjang.
Hal serupa juga terjadi pada pasokan cabai dari Jawa dan Lombok yang terganggu akibat hujan deras berkepanjangan.(***)