
BERITABATAM.COM, Batam – Warga Kelurahan Sungai Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, meminta kepada pihak perusahaan shipyard yang berada di seputaran Sungai Binti dan Sungai Lekop, untuk melakukan normalisasi atau pendalaman alur sungai.
Hal tersebut dinilai perlu dilakukan mengingat selama ini aktivitas perusahaan Shipyar berada di kawasan sungai tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat sungai binti, Amrizal, mengatakan telah menghubungi Lurah Sei Binti, Jamil,
terkait permasalahan alur Sungai Binti dan Lekop yang mengalami pendangkalan.
Dia menyebutkan, sedimentasi yang menumpuk di dasar sungai dapat menyebabkan kapasitas tampung sungai menyempit.
Akibatnya, saat terjadi hujan deras, aliran air sungai tidak dapat menampung debit air yang deras sehingga menyebabkan banjir.
“Endapan lumpur dan pasir yang menumpuk di dasar sungai dapat menghambat aliran air dan mengurangi daya tampung sungai sehingga menyebabkan terjadinya banjir,” ujar Amrizal, kepada media ini Rabu 5 Maret 2025.
Menaggapi keluhan warga tersebut, Lurah Sungai Binti,Jamil, menjelaskan pihaknya telah melakukan koordinasi kepada perusahaan Shipyar yang beroprasi di seputaran Sungai Binti dan Lekop agar melakukan pendalaman alur Sungai tersebut.
Namun,kata Jamil, usulan normalisasi alur Sungai ini belum menemukan titik terang dari pihak perusahan Shipyar, tapi ia optimis kegiatan normalisasi di dua alur Sungai itu segera terealisasi.
Jamil juga menyebut, untuk mendudukung program seratus hari kepemimpinan Walikota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Walikota Batam, Li Claudia Chandra, masalah pendangkalan alur sungai Binti dan Lekop ini perlu ditangani secara khusus untuk mengatasi banjir dan sampah.
“Memang wilayah Sungai Binti dan Lekop ini selalu terjadi banjir. Untuk itu pendalaman alur Sungai tersebut perlu secepatnya dilakukan,” pungkasnya. (ria fahrudin)