
BERITABATAM.COM, Batam – Lurah Sungai Binti,Jamil, menegaskan agar perusahaan Shipyard yang berada di kawasan Sungai Binti dan Lekop untuk segera melakukan normalisasi atau pendalaman Alur Sungai.
Hal tersebut katanya, harus dilakukan mengingat wilayah Kelurahan Sungai Binti dan Lekop kerap menjadi langganan banjir pada saat turun hujan lebat.
Dia mengatakan, rencana pendalaman Alur Sungai Binti dan Lekop ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan perusahaan Shipyard untuk membentuk konsorsium atau koordinator dari salah satu perusahaan.
Namun dari delapan perusahaan Shipyard yang beroprasi di kawasan sungai itu, belum ada yang mau menyampaikan kesediaanya untuk menjadi koordinator.
“Kami telah meminta mereka membentuk konsorsium untuk menjadi salah satu koordinator. Nah inilah yang masih diberatkan oleh masing-masing Shipyard, saling tunjuk mereka itu,” ujar Jamil.
Dikatakan Jamil, beberapa tahun yang lalu, rencana pendalaman Alur Sungai Binti dan Lekop sudah disetujui oleh beberapa pihak perusahaan Shipyard, tapi pada saat itu terkendala oleh kasus Covid 19 hingga menyebabkan rencana ini terhenti.
“Pada tahun itu, rencana pendalaman Alur Sungai ini sudah disetujui oleh pihak Shipyard, tapi terkendala oleh kasus Covid 19,” ungkapnya.
Ditambahkanya, pihak perusahaan Shipyard wajib melakukan pembersihan dan pendalaman Alur Sungai Binti dan Lekop, karna kawasan sungai tersebut merupakan tempat perusahaan mereka melakukan aktivitas.
Jamil menyampaikan, rencana pendalam Alur Sungai Binti dan Lekop ini, sejalan dengan program seratus hari kepemimpinan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, dalam rangka percepatan penanggulangan masalah banjir dan sampah di Kota Batam.
“Kita harus mendukung program beliau, karena program itu sangat bersentuhan dengan masyarakat, “pungkasnya.
Selanjutnya, salah satu tokoh masyarakat Nelayan Kelurahan Sungai Binti,Amrizal, mengatakan pihak perusahaan Shipyard jangan menganggap remeh masalah pendangkalan Alur Sungai ini, karna dampak tersebut sangat berpengaruh kepada masyarakat sekitar, yaitu banjir.
Amrizal menyebutkan, sangat miris dengan kondisi Sungai Binti dan Lekop saat ini, selain kotor juga mengalami pendangkalan dan mempersulit keluar masuk perahu nelayan.
Dia juga menyebut, jika tidak ada inisiatif dari pibak perusahaan Shipyard untuk secepatnya melakukan pendalaman Alur Sungai itu, maka ia bersama masyarakat nelayan lainya akan mendatangi Kantor DPRD Kota Batam untuk menyampaikan permasalahan ini kepada Komisi III.
“Dalam waktu dekat, kami akan membawa masalah ini ke Komisi III DPRD Kota Batam,” pungkasnya. (ria fahrudin)