
BERITABATAM.CO, Batam – Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepri, Warsita, menegaskan BPMP Provinsi Kepri berkomitmen mendorong penjaminan pendidikan mutu secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan.
Maka dari itu sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta satuan pendidikan dinilai penting sebagai kunci keberhasilan dalam program tersebut.
Penegasan Warsita itu saat membuka kegiatan Fasilitasi dan Supervisi Implementasi Program Prioritas Kemendikdasmen Periode Juni 2025.
Acara diadakan di Harris Hotel Batam Centre, Selasa Malam, 24 Juni 2025.
Acara tersebut menghadirkan perwakilan Dinas Pendidikan se-Kepulauan Riau, Kementerian Agama, inspektorat daerah, serta pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Pakta Integritas Sistem Penerimaan Murid
Baru (SPMB) sebagai bentuk komitmen transparansi dan akuntabilitas.
Pakta Integritas SPMB ini, kata Warsita, menjadi penanda komitmen daerah dalam mewujudkan pendidikan inklusif di Kepri.
“Jadi fakta ini menjadi landasan untuk menjamin SPMB yang inklusif, adaptif, dan partisipatif.
Khususnya bagi anak marjinal dan penyandang disabilitas,” ujar Warsita
Kegiatan ini akan berlangsung hingga 26 Juni 2025 dengan tujuan memastikan terlaksananya 8 program prioritas Kemendikdasmen.
Termasuk revitalisasi sekolah, wajib belajar 13 tahun, program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), dan Digitalisasi Pembelajaran.
Pada kesempatan itu Warsita juga mengajak seluruh pemangku kepentingan yang hadir diminta untuk merespons cepat tantangan di lapangan.
Berdasarkan laporan Kemendikdasmen Pusat (Siaran Pers No. 289/2025), 50% daerah telah memasuki tahap implementasi SPMB dengan pencapaian positif di Kepulauan Riau.
BPMP telah memastikan hal tersebut melalui verifikasi ketat dokumen yang masuk, hingga layanan SPMB yang melibatkan dukungan Disdukcapil dan Dinsos.
Sebanyak 85 peserta dari unsur dinas pendidikan, Kemenag, Disdukcapil, dan inspektorat hadir secara memikat dan berani.
Sementara Sekretaris Disdik Kota Tanjungpinang Salbiah, menyatakan bahwa sinegitas antar daerah ini akan mempercepat penuntasan wajar 13 tahun.
“Kami meyakini. sinergi antar daerah ini akan mempercepat penuntasan Wajar 13 Tahun. Dan juga pemerataan akses pendidikan,” ucap Salbiah lagi. (ria fahrudin)